Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diperkirakan Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 09/06/2022, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Kamis (9/6/2022). IHSG Rabu (8/6/2022) ditutup di level 7.193,31 atau naik 52,26 poin sebesar 0,73 persen.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, indeks membentuk higher high dan higher low setelah rebound di sekitar area support disertai indikator MACD yang berada di area akumulasi.

“Pola ini mengindikasikan trend penguatan, dan IHSG diprediksi menguat hari ini. Pergerakan masih akan ditopang musim rilis kuartal I - 2022 serta pembagian dividen,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Baca juga: Tanda–tanda Perlambatan Ekonomi Muncul, Wall Street Ditutup Melemah

Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak resistance di level 7.206 sampai dengan 7.272 dan support pada level 7.036 hingga 7.088.

Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pada perdagangan kemarin saham GOTO memiliki bobot yang hampir setara dengan saham BBCA dalam mendorong IHSG. Jadi, jika saham GOTO bergerak menguat atau melemah secara signifikan, akan berpengaruh besar terhadap IHSG.

William emngatakan, kehadiran GOTO yang masuk sebagai index movers baru, berada dalam kelompok saham yang berharga murah (secara nominal). Padahal, image saham-saham blue chips selama ini adalah saham dengan harga yang mahal dan sulit terjangkau oleh investor ritel.

Baca juga: Strategi Tricky Penyelamatan Garuda Indonesia

“Kami melihat peluang untuk fast trade lebih terbuka pada saham GOTO dibanding dulu. Untuk IHSG, hingga saat ini belum mampu menembus resistance 7.200, dan kondisi ini masih belum bagus. Kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 7.038–7.204,” kata William.

Lalu, bagaimana dengan saham–saham yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini? Simak rekomendasi saham teknikal dari tiga perusahaan sekuritas ini:

1. Artha Sekuritas

  • HMSP entry level 1.150–1.175, TP 1.225 – 1.250, stop loss 1.130
  • PTPP entry level 955-975, TP 1.000–1.025, stop loss 945
  • BMRI entry level 8.350–8.500, TP 8.600–8.750, stop loss 8.250.

2. Pilarmas Investindo

  • BBRI last price, 4.470, support 4.390, resistance 4.560
  • HMSP last price 1.155, support 1.120, resistance 1.200
  • HRUM last price 2.180, support 2.110, resistance 2.290, TP 2.340-2.500, Exit 2.080.

3. Mirae Sekuritas

  • UNVR daily support di 4.770 dan daily resistance di 5.000. Cut loss 4.620.
  • MBSS daily support di 1.160 dan daily resistance di 1.250. Cut loss 1.100.
  • PTBA daily support di 4.020 dan daily resistance terdekat di 4.080. Cut loss 3.940.

Baca juga: Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ini Kata BKF

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com