Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Cerita 3 UMKM Indonesia yang Mejeng di Department Store Paris

Kompas.com - 10/06/2022, 19:37 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Java in Paris telah diresmikan dan dimulai pada 8 Juni 2022 lalu dengan menampilkan berbagai produk karya Indonesia terbaik di department store ternama di Paris bernama Le BHV Marais.

Java in Paris merupakan pameran internasional kerja Pemerintah Kota Solo, Shopee, KBRI Paris Perancis, dan BHV Marais. Gelaran ini memberikan kesempatan bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar dunia.

Berbagai karya anak negeri seperti fasyen kerajinan tangan, kesenian, hingga produk kreatif lokal lainnya tampil istimewa dan menarik para pembeli di kota mode dunia selama 1 bulan ke depan.

Baca juga: Shopee Bawa UMKM Lokal Go International lewat Pameran di Le BHV Marais Paris

Merek batik Danar Hadi dan Shiroshima yang memperkenalkan warisan budaya batik Indonesia adaptasi fesyen modern, serta Janédan dengan model tas kekinian yang mengangkat nilai ramah lingkungan merupakan 3 dari puluhan UMKM lokal yang lolos kurasi.

Di balik kesuksesan mereka, ada banyak kisah inspiratif yang dapat menjadi inspirasi untuk mendorong UMKM lokal lain agar juga bisa naik kelas dan menembus pasar dunia.

Danar Hadi

Bagi pecinta batik atau yang pernah berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, tentu tak asing dengan merek batik Danar Hadi.

Berbagai produk seperti pakaian batik atasan pria dan wanita, kain batik tulis dan cap serta aksesori lainnya kini dapat dilihat dan dibeli oleh warga Kota Paris.

“Kami sangat bangga karena brand lokal bisa mendapat kesempatan untuk dikenalkan di Paris. Ini juga merupakan visi dan misi dari pendiri kami, bahwa batik tidak hanya dikenal secara lokal tetapi juga internasional,” ungkap Diana Kusuma Dewati Santosa, Putri Kedua Pendiri Danar Hadi, yang kini juga mengelola Danar Hadi dalam siaran resminya, Jumat (10/6/2022).

Sudah lebih dari 50 tahun, Danar Hadi hadir untuk menjaga salah satu warisan budaya melalui batik.

Meski begitu, ketenaran Danar Hadi tak membuat bisnis batik ini berpuas diri. Danar Hadi terus berinovasi dan beradaptasi dengan zaman untuk menjual dan memperkenalkan produknya tanpa menghilangkan karakteristik budaya, di antaranya dengan melakukan optimalisasi penjualan secara online dan memaksimalkan kesempatan mengikuti pameran di luar negeri.

Sebagai salah satu pengelola bisnis legendaris, Diana mengaku bahwa hadirnya kesempatan untuk UMKM mempromosikan produk lokal ke mancanegara telah memberikan dampak positif, tidak hanya bagi Danar Hadi, tetapi juga bagi ekosistem bisnis usaha batik di Indonesia secara lebih luas.

Diana berharap, semakin banyak komunitas dari ekosistem bisnis batik yang terinspirasi untuk semakin berkembang dan bahkan memasarkan produknya di tingkat dunia.

“Ekspor produk akan membawa dampak sosial dan ekonomi yang baik bagi komunitas lokal, termasuk para pengrajin batik, serta sebagai cara untuk memperkenalkan indahnya kreasi budaya Indonesia di kancah dunia,” kata Diana.

Batik Shiroshima

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com