Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premi Lesu, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Turun Jadi Rp 62,27 Triliun

Kompas.com - 11/06/2022, 08:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, total pendapatan industri asuransi pada kuartal I-2022 mencapai Rp 62,27 triliun. Angka ini turun tipis sebesar 0,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengatakan, hal itu karena industri asuransi jiwa tertekan akibat turunnya komponen total pendapatan.

"Komponen tersebut merupakan total pendapatan premi, klaim reasurasi dan pendapatan lainnya," kata Budi dalam paparan kinerja asuransi jiwa kuartal I-2022, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Industri Asuransi Masih Stagnan, Sinarmas MSIG Life Dukung Roadmap AAJI

Ia menjelaskan, total pendapatan premi pada kuartal-I 2022 didominasi oleh pendapatan premi regular yang berkontribusi sebesar 91,6 persen dari total keseluruhan pendapatan premi asuransi jiwa.

Lebih detail Budi menyampaikan, pendapatan premi reguler (wighthed) pada kuartal I-2022 mencapai 25,51 triliun.

Adapun Budi memerinci, pendapatan premi reguler (weighted) mencapai Rp 27,85 triliun pada kuartal pertama 2022. Angka ini mengalami penurunan 6,8 persen dibandingkan posisinya tahun lalu sebesar Rp 29,9 persen.

"Total pendapatan premi ini menunjukkan shifting preferensi unsir proteksi dari produk asuransi jiwa," terang dia.

Baca juga: AAJI Berharap Roadmap Industri Asuransi Dapat Dukungan dari Pemerintah

Sementara itu, Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono menyampaikan adanya pertumbuhan total tertanggung sebanyak 18,1 persen menjadi 75,45 juta jiwa pada kuartal I-2022.

Sementara dari sisi polis, ia bilang, totalnya mencapai 20,87 juta. Angka ini meningkat sebesar 17,4 persen atau sebesar 3,09 juta polis dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari total uang pertanggungan, Wiroyo mengatakan, terjadi penyusutan sebesar 4 persen. Adapun, angkanya pada kuartal I-2022 sebesar Rp 4245,01 triliun.

"Ini mengindikasikan minat masyarakat terhadap industri asuransi jiwa meningkat, tetapi daya beli masyarakat menurun," urai dia.

Ia menjelaskan saat ini industri asuransi jiwa mampu menyerap sekitar 20.000 karyawan. Sedangkan, berdasarkan data yang ia miliki terdapat sekitar 600.000 tenaga pemasar.

Baca juga: Badan Perwakilan Anggota Terpilih Sepakat Selamatkan AJB Bumiputera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com