Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Curhat" Hipmi ke Jokowi: Baru Lulus S1 Mau Cari Modal Usaha ke Bank, Malah Ditanya Ada Enggak Aset Rp 1 Miliar...

Kompas.com - 11/06/2022, 09:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda indonesia (Hipmi) Mardani H. Maming mengusulkan kepada pemerintah agar mempermudah para generasi milenial untuk menjadi pengusaha.

Khususnya persyaratan di perbankan yang menurut dia terlalu sulit. Lantaran, perbankan meminta jaminan aset sebesar Rp 1 miliar ketika hendak memulai usaha. Usulan tersebut dia sampaikan dalam peringatan HUT ke-50 Hipmi.

"Salah satu yang menjadi masalah adalah masalah perbankan. Kita baru lulus kuliah, S1, atau S2 kita pergi ke perbankan, yang ditanya perbankannya ada enggak asetnya Rp 1 miliar? Mana mungkin kita pengusaha pemula mempunyai dana Rp 1 miliar?" katanya di Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Harga Batu Bara Naik, Jokowi Sebut Ketua Umum Hipmi hingga Aburizal Bakrie Senang

Usul ijazah jadi syarat jaminan modal jadi pengusaha pemula

Mardani bilang, anak muda modalnya bukan aset, tapi modalnya adalah sumber daya manusia (SDM) dan pendidikan. Kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir di acara tersebut, dirinya usulkan ijazah sebagai syarat jaminan modal untuk menjadi pengusaha pemula.

"Saya mau ada regulasi yang diatur, bagaimana anak muda yang lulusan S1, S2 dan S3 dia cukup memberikan ijazahnya sebagai jaminan kepada perbankan dan dia bisa memulai pengusaha pemula sehingga ada modal dia untuk bekerja," kata dia.

Baca juga: Ketua Umum Hipmi: Kalau Bisa, Pak Jokowi Jangan Cepat-cepat Meninggalkan...

Di samping itu, mantan Bupati Tana Bumbu ini juga mengingatkan para kader-kader senior Hipmi untuk tidak mengambil "jatah" proyek Rp 200an juta. Karena proyek tersebut merupakan jatah para pengusaha pemula.

"Jangan nanti pengusaha yang sudah sempurna malah ikut campur pekerjaan di bawah Rp 200 juta. Bagaimana pengusaha berani menjadi pengusaha pemula kalau pengusaha seniornya mengambil pekerjaan yang kecil," ungkap Mardani.

Baca juga: Jokowi: Bapak, Ibu yang Menyampaikan Lanjutkan, Saya yang Didemo...

Dia juga berharap, pemerintah memberikan batasan jatah proyek sesuai kategorinya. Supaya pengusaha pemula bisa mendapatkan porsi untuk berkecimpung dengan nilai proyek yang rendah terlebih dahulu.

"Kami membutuhkan intervensi pemerintah untuk melahirkan ring-ring permainan bisnis yang sesuai dengan ringnya sendiri. Salah satu contoh yang saya sampaikan, di daerah biasanya ada penunjukkan langsung Rp 200 juta. Di mana penunjukkan langsung itu bisa ditunjuk oleh kepala daerah. Itu sudah semestinyalah dikerjakan pengusaha-pengusaha muda agar dia berani menjadi pengusaha," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com