Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Liga Selancar Dunia Krui Pro 2022 Bangkitkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi

Kompas.com - 13/06/2022, 18:38 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, World Surf League (WSL) Krui Pro 2022 merupakan salah satu upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Pak Bupati Pesisir Barat datang langsung ke Kemenparekraf untuk memastikan dukungan semua atas kebangkitan ekonomi kita, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui Krui Pro 2022 ini,” kata Sandiaga Uno dalam siaran pers Senin (13/6/2022).

Dia mengatakan, Pesisir Barat Lampung merupakan salah satu spot surfing terbaik di dunia yang harus diperkenalkan kepada dunia dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Sandiaga: Borobudur Lebih dari Sekadar Destinasi, Ini Peradaban yang Perlu Dilestarikan

“Wisata ini perlu kita kembangkan dan perkenalkan kepada dunia, tidak usah bangun sirkuit yang mahal, Allah sudah memberikan alam yang bagus untuk kita manfaatkan bersama dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat” ujar Sandiaga Uno.

Menurut Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, dibukanya kembali pelaksanaan agenda kepariwisataan pada Kalender Event Pariwisata Lampung tahun 2022 menjadi kabar baik bangkitnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid19.

“Festival seperti ini sangat baik, dan daya ungkitnya untuk kesejahteraan luar biasa, ekomomi kreatif bangkit, permintaan hotel meningkat dan diharapkan menjadi tahun kebangkitan bersama, tahun mendatang bisa pulih lagi,” kata Chusnunia.

Senada dengan Wakil Gubernur, Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal mengatakan, pelaksanaan kegiatan Krui Pro 3 merupakan bentuk kekompakan bersama demi meningkatkan citra pariwisata Indonesia kepada dunia.

Baca juga: Naik Borobudur Bayar Rp 750.000, Sandiaga: Bukan Artinya Wisatawan Merusak

“Program Krui Pro 3 Lampung merupakan kegiatan bersama, tanpa dukungan dan kekompakan modal kita, apapun yang kita laksanakan tidak akan berhasil,” ujar Agus.

Agus menyampaikan, pihaknya masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat untuk mendukung kegiatan tahun berikutnya untuk melaksanakan kegiatan Krui Pro 3 QS 10.000.

“Kegiatan Krui Pro 3 QS 5.000 ini menyongsong QS 10.000, kedepan kami butuh perhatian, karena kami yakin ekonomi kreatif akan berkembang dan bangkit di Pesisir Barat,” ujar Agus.

Sementara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary menyatakan, World Surf League (WSL) Krui Pro 2022 ini adalah suatu program yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya di masing-masing kabupaten/kota.

Ada 130.000 UMKM yang ada di Lampung dan ini merupakan suatu peluang bagi UMKM Lampung untuk bisa membangun pasar digital.

“Kami mendukung seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah untuk bisa mensosialisasikan program-programnya sehingga masyarakat Indonesia paham program-program prioritas,” ujar Septriana.

Sebagai informasi, kegiatan WSL Krui Pro 3 WSL QS 5000 merupakan kegiatan liga selancar dunia yang dilaksanakan pada tanggal 11–17 Juni 2022 dan diikuti oleh 218 peserta dari 17 negara di dunia.

Baca juga: Sukses MotoGP Mandalika, Sandiaga Uno Bidik Potensi Danau Toba untuk Gelar Event F1 Boat Race

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com