IHSG Melemah di Sesi I Perdagangan, Asing Lepas Saham BBCA dan TLKM

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/6/2022). Demikian juga dengan rupiah di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, IHSG sesi I berada pada level 6.976,96 atau turun 72,9 poin (1,03 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.049,88.

Sementara itu, terdapat 131 saham yang hijau, 389 saham merah dan 141 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 10,4 triliun dengan volume 21,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bergerak Fluktuatif, Rupiah Masih Melemah

Aksi jual bersih (net sell) asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 122,2 miliar. BBCA turun 1,3 persen di level Rp 7.300 per saham. Kemudian, Telkom Indonesia (TLKM) juga mencatatkan net sell tertinggi setelah BBCA sebesar Rp 101 miliar. TLKM siang ini turun 1,7 persen menjadi Rp 4.040 per saham.

Top losers siang ini ditempati oleh Adaro Minerals (ADMR) yang turun 6,8 persen menjadi Rp 1.850 per saham. Kemudian, Adaro Energy (ADRO) melemah 6,7 persen di level Rp 3.040 per saham, dan Harum Energy (HRUM) yang terkoreksi 6,6 persen pada posisi Rp 1.885 per saham.

Sementara top gainers siang ini ditempati oleh Allo Bank (BBHI) yang melonjak 14,6 persen pada posisi Rp 3.670 per saham. Kemudian, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) di posisi Rp 1.685 per saham atau naik 2,7 persen. Selain itu, HM Sampoerna (HMSP) juga naik 1,8 persen di level Rp 1.080 per saham.

Baca juga: Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Bursa Asia siang ini mayoritas hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,2 persen, Strait Times 0,46 persen, dan Shanghai Komposit 1,7 persen. Sementara itu, Nikkei melemah 1,16 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak juga melemah. Pukul 12.18 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.748 per dollar AS atau turun 49 poin (0,33 persen).

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Menyusut Lagi Rp 2.000 per Gram

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.