Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Kartu Prakerja Digunakan untuk Apa Saja? Ini Hasil Studinya

Kompas.com - 15/06/2022, 13:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas insentif program Kartu Prakerja dimanfaatkan untuk membeli makanan dan menjadi modal kerja oleh penerima manfaat. Hal ini ditunjukkan oleh Studi Bank Dunia (World Bank) bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Ketua Kebijakan Peningkatan Ekonomi TNP2K Raden Muhammad Purnagunawan mengatakan, sebagian besar penerima manfaat segera mencairkan insentif setelah menerimanya di rekening.

"Sebagian besar responden menggunakan insentif mereka untuk membeli makanan dan modal kerja," kata Raden Muhammad Purnagunawan dalam webinar Kartu Prakerja di Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: DPR Pilih Bahas Investasi Telkomsel di GoTo Lewat Panja, Ini Alasannya

Dia menuturkan, 44,1 persen penerima manfaat program memang berasal dari 40 persen rumah tangga termiskin di Indonesia.

Fenomena ini kata Raden, menunjukkan program Kartu Prakerja masih bisa disasar oleh masyarakat miskin meskipun pada prinsipnya program terbuka untuk semua orang dengan usia di atas 18 tahun.

"Meskipun ekosistem Kartu Prakerja adalah end-to-end digital, mereka yang berasal dari keluarga miskin tetap dapat mengakses dan memperoleh manfaat dari program Kartu Prakerja," ucapnya.

Tercatat, ada 1.000 responden penerima manfaat Kartu Prakerja yang berasal dari gelombang 7-11 Kartu Prakerja, yakni antara September - November 2020. Survei kuantitatif melalui telepon dilaksanakan SurveyMETER pada 6-25 Oktober 2021 di 50 kabupaten/kota di 25 provinsi.

Raden menyatakan, 9 dari 10 responden telah menyelesaikan program Kartu Prakerja mulai dari seleksi hingga menerima insentif pasca pelatihan.

Mayoritas responden juga mengaku puas dengan pelatihan Kartu Prakerja pertama, dan didorong oleh motivasi intrinsik maupun insentif pasca pelatihan.

Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Ganti Menteri yang Tak Fokus karena Persiapan Pilpres 2024

Selain penggunaan e-money, perluasan lebih banyak opsi penyedia rekening bank untuk menerima insentif pasca pelatihan memberi kontribusi positif pada inklusi keuangan di Tanah Air.

"Penggunaan e-money sebagai salah satu metode pembayaran memberikan kontribusi positif terhadap tujuan inklusi keuangan. Masuknya salah satu bank swasta awal tahun ini merupakan tambahan yang disambut baik," jelas Raden.

Sebagai informasi, responden didominasi oleh anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun sebesar 24,4 persen dan usia 25-39 tahun sebanyak 59,6 persen.

Sebanyak 52,9 persen dari mereka adalah lulusan SMA, dan 36,6 persen merupakan mahasiswa/pekerja. Bank Dunia dan TNP2K juga mengadakan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan review literatur bersama PMO Kartu Prakerja serta sistem pembayaran untuk studi tersebut.

Baca juga: Ekonom: Reshuffle Kabinet Memang Sudah Waktunya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com