Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Reshuffle" Kabinet, Presiden KSPSI: Baru Kali Ini Ada Wamenaker, Tugas Berat Menanti...

Kompas.com - 15/06/2022, 19:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker). Bagaimana tanggapan buruh?

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengaku tidak mengenal langsung sosok Afriansyah Noor.

"Pilihan Presiden Jokowi harus kita hormati. Tapi, secara pribadi saya tidak mengenalnya. Ini pekerjaan berat bagi Wamenaker. Apalagi, baru kali ini ada Wamenaker di Kementerian Ketenagakerjaan," kata Andi di Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Siapa Afriansyah Noor, Kader PBB Kepercayaan Yusril Ihza Mahendra yang Dilantik Jadi Wamenaker

Andi bilang, Wamenaker punya tugas yang sangat berat, terutama berkaitan dengan masalah pekerja Indonesia. Misalnya, Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang di dalamnya masih dimasukannya klaster ketenagakerjaan.

Kemudian, revisi Rancangan Undang-Undang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (RUU PPP) yang telah disahkan menjadi undang-undang.

"Saya memberikan masukan kepada Wamenaker baru untuk segera beradaptasi dan mempelajari masalah-masalah buruh," ujarnya.

Baca juga: Serikat Pekerja Laporkan Dunkin Donuts ke Menaker karena Tak Bayar THR dan Upah Pekerja yang Dirumahkan

Sebelumnya, Andi Gani juga pernah ditawari untuk menduduki jabatan Wamenaker di tahun 2019. Tapi, Andi Gani lebih memilih tetap berjuang sebagai presiden buruh dan Presiden Komisaris BUMN PTPP.

Ia menolaknya karena merasa lebih nyaman berada di luar kabinet. Sebagaimana diketahui, Jokowi baru saja melantik dua menteri dan tiga wakil menteri Kabinet Indonesia Maju, salah satunya Afriansyah Noor ini. Pelantikan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta.

Baca juga: Kemenaker Buka Pintu Lebar-lebar Kritik dan Saran Agar Sektor Ketenagakerjaan RI Lebih Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com