Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 75 Basis Poin, Tertinggi dalam 28 Tahun

Kompas.com - 16/06/2022, 06:45 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada hari Rabu (15/6/2022) waktu setempat. Kenaikan suku bunga ini merupakan kenaikan paling agresif sejak tahun 1994, yang dilakukan untuk menekan inflasi AS yang cukup tinggi.

Usai menggelar Federal Open Market Committee (FOMC), The Fed menaikkan suku bunga acuannya di kisaran 1,5 persen sampai dengan 1,75 persen. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga ini, dilakukan cukup matang, dan pihaknya terus memantau pergerakan inflasi kedepannya.

Baca juga: Zulkifli Hasan Klaim Sudah Punya Jurus Jinakkan Harga Minyak Goreng

“Jelas, kenaikan 75 basis poin hari ini adalah yang luar biasa besar, dan saya tidak berharap pergerakan sebesar ini menjadi hal biasa. Keputusan ini dibuat dari pertemuan demi pertemuan, dan The Fed akan terus mengomunikasikan niat kami sejelas mungkin. Kami ingin melihat kemajuan hingga inflasi turun, tidak lama lagi," kata Powell mengutip CNBC.

Sementara itu, dalam agenda FOMC kedepan, The Fed menunjukkan adanya potensi kenaikkan suku bunga lanjutan untuk menekan inflasi yang bergerak cepat. Sebagai informasi, inflasi AS pada Mei 2022 mencapai 8,6 persen yang juga merupakan kenaikan tertinggi sejak tahun 1981.

Sampai dengan akhir tahun, kenaikkan suku bunga The Fed diperkirakan berada di kisaran 3,4 persen, atau naik dari proyeksi pada Maret 2022, sebesar 1,9 persen. Pernyataan komite tersebut menggambarkan, ekonomi yang sangat optimis bahkan dengan inflasi yang lebih tinggi.

Baca juga: Hadi Tjahjanto Tancap Gas Bebaskan Lahan IKN

"Kegiatan ekonomi secara keseluruhan tampaknya telah meningkat. Lapangan kerja juga cukup luas, dengan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi yang tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan, seperti harga energi yang tinggi,” seperti dikutip dalam pernyataan The Fed.

Langkah The Fed dengan menaikkan suku bunga acuan ini, seiring dengan laju inflasi yang sangat cepata dalam 40 tahun terakhir. Namun, The Fed menargetkan menurunkan inflasi hingga ke level 2 persen, sehingga upaya–upaya agresif penting untuk dilakukan.

Di sisi lain, pengetatan kebijakan di AS juga dilakukan, dimana pertumbuhan ekonomi mulai melambar, namun di satu sisi harga masih beregrak naik atau terjadinya stagflasi. AS juga dihadapkan pada kemungkinan adanya resesi, setelah dua kuartal berturut–turut mengalami pertumbuhan yang negatif.

Baca juga: Kata Ombudsman, Peternak RI Rugi Rp 254 Miliar Akibat Wabah PMK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com