Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin dkk Kembali Melemah, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 17/06/2022, 07:06 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar aset kripto tampak berkabut pada pagi ini, Jumat (17/6/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 8 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling redup adalah, Polkadot atau DOT yang ambles 15,3 persen pada level 7,05 dollar AS. Kemudian, Ethereum (ETH) juga terjun 13,9 persen pada posisi 1.064 dollar AS, dan Solana atau SOL melemah 12,8 persen pada level 29,96 dollar AS.

Pelemahan selanjutnya terjadi pada aset kripto Cardano atau ADA yang terkoreksi 11,13 persen pada level 0,47 persen. Dilanjutkan oleh XRP yang turun 10,09 persen menjadi 0,31 dollar AS. Sementara aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, yakni Bitcoin (BTC) turun 10,4 persen pada level 20.270 dollar AS.

Binance Exchange (BNB) pagi ini melemah sebesar 10,2 persen dan diperdagangkan pada level 209,4 dollar AS. Kemudian, Dogecoin (DOGE) turun 9,9 persen pada posisi 0,05 dollar AS.

Baca juga: Harga Bitcoin dkk Menguat Usai The Fed Menaikkan Suku Bunga

Pagi ini Tether (USDT) naik 0,01 persen pada posisi 0,9 dollar AS, dan USD Coin (USDC) menguat 0,04 persen menjadi 1 dollar AS. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, harga bitcoin turun kembali ke level terendah yakni di posisi 20.755 dollar AS pada hari Kamis. Penurunan itu terjadi setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell meyakinkan investor Rabu bahwa bank sentral berkomitmen untuk hawkishness pada kebijakan monetenya.

Baca juga: Pasar Kripto Makin Terpuruk, Coinbase PHK 1.100 Karyawannya

CEO Apifiny Haohan Xu mengatakan, Bitcoin hampir mencapai level 20.000 dollar AS dalam 24 jam terakhir, atau berada di ambang batas yang berpotensi memicu likuidasi besar. Tapi ini kemungkinan belum menjadi yang terendah.

“Dengan kenaikan suku bunga, kami benar-benar akan melihat penurunan kripto,” kata Xu.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com