Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatur Keuangan untuk Biaya Ibadah Haji

Kompas.com - 17/06/2022, 16:37 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir ini ramai diberitakan tentang masa tunggu antrean ibadah haji di Indonesia yang sangat panjang. Selain melalui program haji reguler, ada juga alternatif haji khusus (ONH Plus) maupun haji furoda yang tanpa antre.

Bagi yang saat ini sedang merencanakan untuk naik haji, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha mengatakan, penting untuk memilih sesuai rencana keberangkatan, kemampuan ekonomi, dan tentunya dengan melakukan perencanaan keuangan yang matang.

Ibadah haji memerlukan persiapan yang matang. Di awal, persiapan keuangan sangat penting, karena untuk mendapatkan nomor antrian keberangkatan harus ada setoran awal yang harus dibayarkan,” kata Dimas dalam siaran pers, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Bank Mandiri Gelontorkan Rp 2,1 Miliar untuk Bangun Fasilitas Desalinasi Air Laut di Labuan Bajo

Sebagai informasi, biaya haji regular yang ditetapkan oleh pemerintah untuk tahun 2022 berkisar antara total Rp 35 juta hingga Rp 42 juta. Nominal tersebut, dibagi dalam dua termin pembayaran, yakni setoran pertama sebesar Rp 25 juta untuk mendapatkan nomor antrean, dan setoran kedua atau pelunasan dari sisanya saat sudah mendapatkan kepastian keberangkatan.

“Pada haji khusus dan haji furoda, biaya yang dibutuhkan jauh di atas angka tersebut. Selain itu, calon jemaah haji juga harus mempertimbangkan faktor inflasi. Jelang keberangkatan, dana yang harus dilunasi mungkin sudah di atas Rp 10 juta,” jelasnya.

Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan untuk keperluan biaya haji? Berikut dua tips mengatur keuangan untuk menyiapkan dana haji:

1. Atur ulang prioritas keuangan

Jika tekad dan niat sudah bulat, umumnya usaha untuk menggapai tujuan keuangan akan terasa lebih ringan. Agar dana haji dapat terkumpul sesuai waktu yang diharapkan dan jumlah yang dibutuhkan, Anda harus mengisi pos dana haji secara disiplin dan rutin.

“Atur ulang prioritas keuangan. Jika pendapatan tidak bisa ditambah, maka pengeluaran harus dikurangi. Pilih pos-pos pengeluaran yang masih bisa dihemat, misalnya pos hiburan. Kurangi biaya atau frekuensi makan di luar rumah serta lebih selektif dan irit dalam melakukan pembelanjaan/pengeluaran,” jelas Dimas.

Baca juga: Bank Mandiri Pasang Target Transaksi Livin Tembus Rp 3.000 Triliun di Penghujung 2022

2. Biarkan uang bekerja untuk Anda

Karena masa tunggu yang cukup panjang pada haji regular dan haji khusus, Anda jangan membiarkan uang tergerus inflasi di rekening tabungan. Menurut dia, reksa dana dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menyimpan dan mengembangkan pos dana haji.

Kemudian, Dimas menyarakan untuk melakukan diversifikasi pada beragam jenis reksa dana, mulai dari reksa dana pasar uang yang memiliki risiko relatif rendah, reksa dana pendapatan tetap dengan risiko yang sedang, hingga reksa dana saham yang memiliki risiko tinggi.

Dalam investasi berlaku prinsip high risk high return dan low risk low return. Potensi keuntungan yang tinggi memiliki tingkat risiko yang juga tinggi, dan demikian pula sebaliknya. Reksa dana saham syariah dapat dimanfaatkan untuk persiapan naik haji jangka panjang.

“Jika waktu persiapan yang dimiliki cukup singkat, sekitar 1-2 tahun, simpan di instrumen dengan risiko yang relatif rendah. Jika masih sangat panjang, di atas 10 tahun, silakan perbanyak porsi di reksa dana saham. Masyarakat juga dapat memanfaatkan reksa dana dengan risiko yang lebih rendah,” jelas dia.

Baca juga: Pemprov DKI Terima Rp 60 Miliar Dividen dari Produsen Bir Anker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com