Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 23 Persen, Penjualan Bosch Indonesia Capai Rp 1,55 Triliun

Kompas.com - 17/06/2022, 18:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun bisnis 2021, Bosch mencapai pertumbuhan penjualan yang signifikan di Indonesia. Pendapatan penjualan yang dihasilkan pemasok teknologi dan jasa tersebut naik 23 persen menjadi Rp 1,55 triliun.

Managing Director Bosch di Indonesia Pirmin Riegger mengatakan, situasi pasar yang menantang akibat pembatasan pandemi, gangguan rantai pasokan, dan kekurangan bahan baku menantang operasi bisnis Bosch di tahun 2021.

"Terlepas dari tantangan ini, kami melihat momentum pertumbuhan yang signifikan di hampir semua segmen bisnis kami," kata dia dalam siaran pers, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Tahun Ini, Elnusa Target Raih Pendapatan Rp 3,15 Triliun dari Jasa Hulu Migas

Ia menambahkan, diversifikasi portofolio Bosch memainkan peran penting dalam memanfaatkan potensi pertumbuhan secara optimal setelah meredanya pandemi.

Sejalan dengan pemulihan industri otomotif, Pirmin mengatakan, Bosch mengalami tingkat pertumbuhan dua digit dalam bisnis solusi mobilitasnya.

"Khususnya bisnis komponen otomotif yang diuntungkan dari peningkatan penjualan kendaraan di Indonesia," imbuh dia.

Selain itu, Pirmin menjelaskan, segmen energi & teknologi bangunan yang terkena dampak lebih parah tetap stabil di situasi pasar yang sangat menantang, dipengaruhi oleh berkurangnya proyek pembangunan infrastruktur.

Sementara sebut dia, bisnis teknologi industri tumbuh berkat berkembangnya bisnis di luar hidrolik yang merupakan unit inti sektor ini.

Menurut Pirmin, perkembangan bisnis ini terutama ada pada bidang otomatisasi pabrik. Hak ini diuntungkan oleh pasar manufaktur Indonesia yang kuat, serta peningkatan permintaan untuk smart production setups.

Sedangkan, segmen consumer goods terus mendapat untung berkat peningkatan permintaan produk sebagai akibat pembatasan pandemi. Baik sektor peralatan maupun perkakas memiliki momentum yang kuat.

Mengingat situasi saat ini, Pirmin membebetkan, Bosch telah secara signifikan merevisi ekspektasinya terhadap ekonomi global.

Namun, pihaknya tetap optimis dengan perkembangan pertumbuhannya di Indonesia.

“Selama 5 bulan pertama tahun ini kami melihat momentum pertumbuhan kuat terus berlanjut di Indonesia. Bosch berada di posisi yang tepat untuk menghadapi tantangan dalam kondisi pasar yang bergejolak saat ini dan kami yakin akan mencapai pertumbuhan yang substansial di tahun 2022,” tandas Riegger.

Sementara, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, Bosch mengandalkan sejumlah pendorong pertumbuhan.

“Percepatan transformasi digital di Indonesia membantu kami memperluas akses pasar. Bagi kami, perkembangan digital tidak hanya terbatas pada bisnis e-commerce, tetapi juga memperkuat ekspansi fisik kami di Indonesia.

Sebagai informasi, secara keseluruhan, Grup Bosch mampu menumbuhkan penjualan sebesar 10,1 persen menjadi 78,7 miliar euro.

Baca juga: Penjualan Listrik Naik, PLN Kantongi Laba Bersih Rp 13,17 Triliun Sepanjang 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com