Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Startup" Diterpa Gelombang PHK, Jumlah Peserta yang Klaim JKP Akan Naik

Kompas.com - 23/06/2022, 17:27 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang Pemutusan hubungan kerja (PHK) menerpa perusahaan rintisan (startup) beberapa waktu lalu. Hal itu jadi perhatian BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu badan yang menjamin hak karyawan yang kehilangan pekerjaan akibat gelombang PHK.

BPJS Ketenagakerjaan memiliki program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang memang dikhususkan untuk peserta yang kehilangan pekerjaan.

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga Oni Marbun mengatakan, gelombang PHK pada perusahaan startup berpengaruh pada jumlah peserta yang klaim JHT.

"Terkait adanya PHK perusahaan startup, tentu akan mempengaruhi jumlah (peserta yang) klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Diterpa Isu PHK, Shopee: Indonesia Tetap Pasar Prioritas

Dikutip dari Kontan, di bulan Juni 2022, tepatnya hingga 15 Juni 2022, ketika PHK banyak terjadi, sudah ada 334 tenaga kerja yang melakukan klaim JKP. Nilai manfaat uang tunai yang telah dibayarkan mencapai Rp 1,24 miliar.

Oni memamaparkan, sampai dengan bulan Mei 2022, jumlah tenaga kerja yang sudah mendapatkan manfaat uang tunai dari program JKP sebanyak 1.583 orang. Adapun nominal manfaat yang telah disalurkan sebanyak Rp 4,6 miliar.

Lebih rinci, berdasarkan catatan BPJS Ketenagakerjaan pada bulan Mei 2022 terdapat 474 tenaga kerja yang melakukan klaim JKP dengan manfaat uang tunai yang dibayarkan Rp 2,09 miliar.

Pada bulan April, terdapat 715 tenaga kerja dengan manfaat uang tunai yang dibayarkan Rp 1,76 miliar.

Sedangkan, pada bulan Maret 2022 terdapat 313 tenaga kerja yang melakukan klaim JKP dengan manfaat uang tunai yang dibayarkan sebesar Rp 607 juta.

Baca juga: Mengapa Startup Indonesia Diterpa Gelombang PHK?

Sementara, pada Februari 2022 terdapat 81 tenaga kerja dengan manfaat uang tunai yang dibayarkan Rp 150 juta.

Sebagai informasi, jumlah dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir Mei 2022 senilai Rp 587,7 triliun. Angka tersebut tumbuh sekitar 6,03 persen sejak awal tahun.

"Dana tersebut dialokasikan ke dalam instrumen deposito sebanyak 16,5 persen, obligasi 65 persen, saham 11,3 persen, reksadana 6,8 persen, dan investasi langsung sebanyak 0,4 persen," tandas dia.

Pemberian manfaat JKP tersebut berasal dari subsidi pemerintah sebesar 0,22 persen dan rekomposisi iuran program JKK sebesar 0,14 persen dan JKM sebesar 0,10 persen. Peserta tidak dibebankan iuran tambahan.

Baca juga: Line Today Dikabarkan PHK Karyawan, Ini Tanggapan Manajemen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com