Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN Surplus, Sri Mulyani Injak Rem Utang Pemerintah

Kompas.com - 23/06/2022, 19:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan menginjak rem penarikan utang pemerintah pada 2022. Ia menuturkan, defisit APBN tidak akan tembus Rp 868 triliun sesuai target awal dalam APBN 2022. Hal ini terjadi lantaran APBN mengalami surplus sebesar Rp 132,2 triliun atau 0,74 persen dari PDB.

Sri Mulyani menuturkan, capaian surplus pada Mei 2022 lebih baik dibanding Mei 2021 yang kala itu mencatat defisit Rp 219,2 triliun atau 1,92 persen dari PDB. Surplus ini juga jauh lebih besar dibanding bulan April 2022, yang hanya Rp 103,1 triliun atau 0,58 persen dari PDB.

"Kalau dilihat dari situasi Mei yang masih surplus, kita berharap pada akhir tahun defisitnya tidak akan sebesar Rp 868 triliun. Defisit akan bisa diturunkan secara signifikan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: BRI Terbitkan Green Bond Senilai Rp 5 Triliun

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, pembiayaan atau penarikan utang pada Mei 2022 susut 73,2 persen (yoy) dibandingkan Mei 2021.

Pembiayaan anggaran hingga Mei ini baru sebesar Rp 83,3 triliun atau hanya 9,6 persen dari target APBN yang sebesar Rp 868 triliun.

"Untuk pembiayaan Rp 83,3 triliun ini juga drop atau turun 73,2 (persen). Ini biaya dalam bentuk issuance utang kita mengalami penurunan yang luar biasa drastis," ucap dia.

Penarikan utang yang menurun drastis ini lantas membuat keseimbangan primer pada Mei 2022 mencapai Rp 298,9 triliun atau minus 64,7 persen dari target APBN Rp 462,2 triliun.

Baca juga: Ingin Gebrak Industri Industri Logistik, Ini Strategi Deliveree Indonesia

"Ini adalah pembalikan yang sungguh sangat luar biasa. Coba tahun lalu primary balance kita minus Rp 67,4 triliun, sekarang positif Rp 298,9 triliun. Itu membalik lebih dari Rp 300 triliun sendiri, dan ini luar biasa untuk menjaga momentum konsolidasi fiskal," jelas Sri Mulyani.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, penerimaan negara tahun ini juga akan meningkat sekitar Rp 420 triliun karena pemulihan ekonomi yang membaik dan tingginya harga komoditas. Lalu, belanja negara akibat subsidi energi juga melonjak sekitar Rp 400 triliun.

Adapun hingga Mei 2022, pendapatan negara mencapai Rp 1.070,4 triliun. Pendapatan negara tumbuh sebesar 47,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Mei tahun lalu yang Rp 726,5 triliun.

Sementara belanja negara sebesar Rp 938,2 triliun, lebih kecil dibanding Rp 945,7 triliun di Mei 2021 atau terkontraksi 0,8 persen. Sri Mulyani bilang, belanja belum menggambarkan tambahan subsidi dan kompensasi yang diproyeksi mencapai Rp 380 triliun sendiri.

"Jadi nanti postur kita, pendapatan naik Rp 420 triliun, belanja juga akan naik sekitar Rp 400 triliun. Saya harap situasi yang baik masih kita jaga walaupun kondisi global sangat dinamis," sebut Sri Mulyani.

Baca juga: Startup Diterpa Gelombang PHK, Jumlah Peserta yang Klaim JKP Akan Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com