Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Merah Melesat, BI Proyeksi Juni Terjadi Inflasi 0,5 Persen

Kompas.com - 24/06/2022, 18:18 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks harga konsumen (IHK) periode Juni 2022 diproyeksi meningkat, seiring dengan meningkatnya harga berbaga jenis komoditas.

Bank Indonesia (BI) memproyeksi, pada Juni akan terjadi inflasi sebesar 0,5 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Berdasarkan hasil survei pemantauan harga pada minggu keempat Juni, inflasi utamanya akan disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah.

Baca juga: Tarif Listrik Orang Kaya Naik, ESDM: APBN Hemat Rp 3,1 Triliun, Dampak ke Inflasi Kecil

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, hasil survei menunjukan harga cabai merah menyumbangkan inflasi Juni 2022 sebesar 0,17 persen mtm.

Kemudian, cabai rawit menyumbangkan inflasi sebesar 0,11 persen secara mtm, bawang merah sebesar 0,08 persen secara mtm, telur ayam ras 0,05 persen secara mtm, tomat sebesar 0,04 persen mtm, air kemasan, nasi dengan lauk, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,02 persen secara mtm.

"Kangkung, bayam, sabun detergen bubuk/cair, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen mtm," kata Erwin, dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).

Sementara itu, pada periode yang sama sejumlah komoditas mencatatkan penurunan harga sehingga menyumbangkan deflasi.

Baca juga: Kekhawatiran Jokowi soal Negara Gagal dan Inflasi yang Jadi Momok Dunia

Tercatat komoditas yang menyumbang deflasi pada periode Juni yaitu minyak goreng sebesar 0,05 persen mtm, daging ayam ras sebesar 0,04 mtm, angkutan antar kota sebesar 0,03 persen mtm, serta daging sapi, bawang putih, udang basah, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

"Bank Indonesia (BI) akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ucap Erwin.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pengetatan Moneter yang Cepat Tak Jinakkan Inflasi, Kenapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com