Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan Dorong KAI Cegah Kasus Kekerasan Seksual di Kereta Api

Kompas.com - 25/06/2022, 07:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendorong PT KAI (Persero) untuk mendukung dan menggelar kampanye anti kekerasan seksual.

Hal itu menyusul adanya kasus pelecehan seksual yang dialami oleh perempuan di transportasi umum, seperti di kereta api.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan kampanye anti kekerasan seksual perlu dilakukan agar tersedia transportasi umum yang aman bagi perempuan.

"Kami menilai masih banyak ruang untuk bagaimana kita dapat memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih baik terhadap kasus kekerasan seksual. Kami berharap KAI dan Komnas Perempuan dapat berkolaborasi untuk aspek edukasi dan pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

Baca juga: Kadin: Banyak Masyarakat di Daerah 3T Mengalami Kemiskinan Listrik

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI secara tegas tidak menolerir tindakan kekerasan seksual maupun pelecehan seksual di moda kereta api.

Pasalnya, KAI merupakan moda transportasi massal sehingga diharapkan seluruh elemen di dalamnya, baik petugas maupun sesama pelanggan saling menjaga dan menghormat.

Untuk itu, KAI menjalin komunikasi dengan Komnas Perempuan dalam rangka membangun kereta api yang aman, nyaman, dan ramah kepada semua kaum terutama kaum perempuan.

"Kolaborasi dengan Komnas Perempuan adalah dalam rangka sosialisasi, edukasi, maupun pembinaan kepada masyarakat melalui media yang dimiliki KAI untuk meningkatkan kesadaran dalam bertransportasi sesuai etika," ujar Didiek.

Dia menjelaskan, pemberian sanksi berupa blacklist pelaku pelecehan seksual di kereta api Argo Lawu juga menjadi bentuk tindak tegas KAI untuk memberikan efek jera kepada pelaku pelecehan seksual.

"KAI tidak menolerir kekerasan seksual dan secara tegas tidak memberikan ruang kepada pelaku kekerasan seksual di transportasi kereta api. KAI berharap seluruh pelanggan saling menghormati satu sama lain serta melaporkan jika ada perilaku mencurigakan kepada petugas maupun contact center KAI agar dapat segera ditindaklanjuti," kata dia.

Baca juga: Ini Golongan Tarif Listrik PLN yang Akan Naik Per 1 Juli 2022

Komnas Perempuan dukung langkah KAI 

Komnas Perempuan mendukung langkah KAI melakukan blacklist kepada pelaku dalam kejadian pelecehan seksual di KA Argo Lawu yang sempat viral kemarin.

"Komnas Perempuan sangat mengapresiasi dan juga mendukung langkah proaktif yang dilakukan oleh KAI dalam menyikapi persoalan kekerasan seksual khususnya pelecehan seksual. Langkah KAI dengan melakukan blacklist terhadap pelaku, momennya sangat tepat karena kita juga baru saja punya Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual,” ujar Andy.

Komnas Perempuan menilai hal tersebut merupakan salah satu shock therapy yang baik agar semua orang tahu akibat yang dilakukan jika melakukan pelecehan seksual selain ancaman pidana pada UU TPKS.

Komnas Perempuan juga mengapresiasi KAI karena memberikan perhatian dan pemulihan terhadap korban dengan memastikan korban merasa nyaman dan aman dengan informasi yang dia serahkan kepada KAI.

Baca juga: Aset Tommy Soeharto Tidak Laku Dilelang, Pemerintah Tak Patah Arang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com