Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SUKSES INSPIRATIF

Awali Karier sebagai Bankir, Murniati Mukhlisin Kini Sukses Jadi Akademisi dan Pimpin Kampus

Kompas.com - 27/06/2022, 07:57 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mengawali karier sebagai seorang bankir di salah satu bank swasta di Jakarta, Murniati Mukhlisin kini dikenal sebagai akademisi yang sukses memimpin kampus terkemuka. Dia juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keuangan syariah.

Wanita yang memiliki nama Tionghoa “Mu Kim Ni” dan akrab disapa Madam Ani itu terbiasa ditempa berbagai tantangan. Berbekal ijazah sekolah menengah atas (SMA), dia merantau ke Jakarta dari kampung halamannya di Baturaja, Sumatera Selatan.

Begitu sampai di Ibu Kota, Ani mendapat pekerjaan yang layak di salah satu bank swasta hingga bisa hidup mandiri.

Selain bekerja, keinginan Ani untuk terus belajar disalurkan melalui berbagai kegiatan. Dia terdaftar sebagai anggota pada sejumlah organisasi, seperti Pembina Iman Tauhid Islam (PITI), Yayasan H Karim Oei, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Kegelisahan Ani muncul ketika bank syariah pertama di Indonesia berdiri. Ani pun mengutarakan keinginannya untuk bergabung dengan salah satu senior yang bekerja di bank tersebut. Namun, Ani disarankan agar melanjutkan kuliah terlebih dulu.

“Alhamdulillah, setelah tiga tahun bekerja di Jakarta, tepatnya pada 1994, saya melanjutkan kuliah jenjang sarjana di International Islamic University of Malaysia (IIUM) Malaysia. Saat itu, saya belajar akuntansi Islam dan lulus pada 1998,” cerita Ani kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Setelah lulus, Ani tidak langsung kembali ke Indonesia. Dia menikah dengan kakak kelasnya di IIUM hingga dikaruniai seorang putri dan dua putera.

Selama di Malaysia, Ani pun sempat bekerja di Ernst & Young Kuala Lumpur. Kemudian, dia melanjutkan karier di perusahaan teknologi informasi ANSI Berhad hingga 2001.

Berbekal pengetahuan serta pengalaman kuliah dan bekerja di Malaysia, Ani dan keluarga akhirnya kembali ke Indonesia.

Dia tidak melanjutkan mimpi untuk bekerja di bank syariah. Ani memilih profesi sebagai akademisi untuk mendidik sumber daya manusia (SDM) yang akan bekerja di bank syariah.

(Baca juga: Investasi Agrikultur Syariah untuk Sustainable Food)

Ketika itu, Ani menerima tawaran seniornya, Muhammad Syafi’i Antonio, untuk ikut mengajar dan mengembangkan perguruan tinggi ekonomi syariah yang baru didirikan, yaitu Institut Agama Islam Tazkia. Dulunya, perguruan tinggi ini bernama Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia.

Ani merasa bahwa saat itu merupakan waktu yang tepat untuk berkontribusi dan mengamalkan ilmunya. Pada perguruan tinggi tersebut, Ani mengajar ilmu mata kuliah Akuntansi dan Keuangan Islam.

Bersama rekan-rekannya, Ani berhasil mengelola dan mengajak masyarakat untuk mengembangkan kampus itu.

“Alhamdulillah, dengan kekuatan jemaah, kampus yang semula memiliki 25 mahasiswa, sekarang menjadi tempat belajar bagi 2.500 mahasiswa,” ujar perempuan yang kini juga menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Tazkia itu.

Keuangan syariah untuk semua

Seiring peningkatan fokus studi serta aktivitas yang besar terhadap bidang akuntansi dan keuangan Islam, peran yang diemban Ani pun semakin luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com