Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Restrukturisasi, Utang Garuda Indonesia Berkurang jadi Rp 75,67 Triliun

Kompas.com - 28/06/2022, 21:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Total utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan berkurang setelah proses restrukturisasi dari 10,1 miliar dollar AS menjadi 5,1 miliar dollar AS atau setara Rp 75,67 triliun.

Dengan demikian, setelah restrukturisasi ini Garuda Indonesia hanya perlu membayar sekitar Rp 75,67 triliun sesuai dengan skema yang telah disetujui dengan kreditur.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penurunan nominal utang Garuda Indonesia ini secara presentase berkurang 81 persen. Namun secara nilai hanya berkurang 50 persen dari total utang sebelum restrukturisasi.

Baca juga: Punya Utang Rp 138 Triliun, Garuda Indonesia Ungkap 8 Skema Pembayaran yang Disiapkan

Perbedaan angka ini dikarenakan skema pembayaran utang Garuda Indonesia dari bank himbara dan bank swasta dikonversikan menjadi long term loan sehingga persentase dari nominal value lebih rendah.

"Kita mendapatkan pengurangan utang sebesar 81 persen, jadi utang secara net percent value yaitu turun 81 persen. Kalau kita gunakan nominal value turunnya 50 persen," ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa (28/6/2022).

"Tapi saya ingin tekankan, proses restrukturisasi di airline lain jarang mendaptakan pemotongan utang sebesar ini. Jadi ini prestasi bisa meyakinkan para kreditur untuk bisa berikan pengurangan utang yang buat neraca lebih sehat ke depan," tambah dia.

Baca juga: Garuda Indonesia Dekati Calon Investor Potensial

Selain restrukturisasi utang tersebut, pemerintah juga akan membantu Garuda Indonesia menyehatkan keuangannya.

Salah satunya dengan cara menyuntikkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun di Kuartal III 2022.

"Sehingga harapannya neraca Garuda mliki ekuitas yang positif. Kami ingin Garuda tahun depan Insya Allah ekuitasnya sudah mulai positif sebab perusahaan yang sehat memang harus ke sana," ucapnya.

Garuda Indonesia juga akan melakukan dua kali right issue yang akan mengurangi kepemilikan saham GIIA oleh pemerintah menjadi 51 persen.

"Ini kami akan lakukan 2 kali right issue dan akan melakukan proses pencairan investor strategis ke depan," kata dia.

Baca juga: Garuda Indonesia akan Turunkan Biaya Kelebihan Bagasi Penumpang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com