Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Kembali Turun, Rupiah Menguat Tipis

Kompas.com - 04/07/2022, 09:35 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah, pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/7/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.07 WIB, IHSG berada pada level 6.749,318 atau turun 45,01 poin (0,66 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.782,854.

Sebanyak 149 saham melaju di zona hijau dan 224 saham di zona merah. Sedangkan 188 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 872,6 miliar dengan volume 1,3 miliar saham.

Baca juga: Susunan Pemegang Saham Berubah, Apakah Mandiri Inhealth Diakuisisi IFG

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, mengawali pekan ini, investor masih khawatir akan ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve. Ini masih menjadi sentimen utama IHSG kembali melemah.

Sebagaimana diketahui, The Fed diproyeksi akan kembali menaikkan suku bunga hingga 75 bps di bulan Juli. Di sisi lain, data inflasi dalam negeri juga menunjukkan kenaikan ke level 4,35 persen per bulan Juni 2022.

“IHSG diprediksi Melemah. Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan stochastic melebar setelah deadcross dan MACD dalam trend distribusi mengindikasikan pelemahan,” tutur Dennies, dalam risetnya.

Adapun, Hang Seng menjadi bursa Asia yang lain juga berada di zona merah pagi hari ini, yakni turun 0,52 persen.

Sementara itu, bursa Asia lain yakni Nikkei 225 Index, Shanghai Composite Index, dan Straits Time Index tercatat menguat, masing-masing sebesar 0,89 persen, 0,17 persen, dan 0,65 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.15 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.933 per dollar AS, atau naik 0,06 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.942 per dollar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah pada hari ini diproyeksi cenderung melemah terhadap dollar AS. Ini didorong oleh penguatan dollar AS terhadap mata uang utama di tengah sentimen risk off di pasar keuangan global sejalan dengan kekhawatiran resesi ekonomi AS.

“Selain itu, rilis data inflasi Indonesia pada bulan Juni yang dirilis hari ini tercatat lebih tinggi dari perkiraan yakni 4,35 persen yang merupakan inflasi tertinggi dalam lebih dua tahun terakhir,” ucap dia.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Masih Lesu

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com