Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Ekonomi Kurban dan Kesenjangan Konsumsi Daging

Kompas.com - 04/07/2022, 11:26 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) memproyeksikan potensi nilai ekonomi kurban Indonesia tahun 2022 capai Rp 24,3 triliun yang berasal dari 2,17 juta pekurban. Proyeksi tersebut meningkat tipis dari tahun lalu yang diestimasikan mencapai Rp 22,3 triliun dari 2,11 juta orang pekurban.

Direktur Ideas Yusuf Wibisono mengatakan, penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang marak dalam beberapa bulan terakhir berpotensi memberi tekanan pada harga hewan ternak akibat pembatasan mobilitas hewan ternak serta minimnya pasokan akibat terbatasnya hewan ternak yang bebas penyakit.

"Meski tahun ini keberangkatan jemaah haji ke tanah suci sudah kembali dibuka, namun terhambatnya pemulihan ekonomi pasca pandemi akibat krisis global, melemahnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga pangan dan energi, serta penyebaran wabah PMK, menyebabkan kami mengambil estimasi kenaikan yang konservatif," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, (4/7/2022).

Baca juga: Daftar Lelang Rumah Murah di Jakarta, Harga Mulai Rp 250 Juta

Dari 2,17 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi menjadi shahibul qurban (pekurban), kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,31 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 519.000 ekor.

"Dengan asumsi berat kambing-domba antara 20-80 kg dengan berat karkas 41 persen serta berat sapi-kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 57 persen, maka potensi ekonomi kurban 2022 dari sekitar 1,8 juta hewan ternak ini setara dengan 106.200 ton daging," kata Yusuf.

Yusuf menyebutkan, potensi kurban terbesar datang dari Pulau Jawa, terutama wilayah aglomerasi dengan mayoritas kelas menengah muslim yang memiliki daya beli tinggi.

Potensi kurban di Pulau Jawa diproyeksi terdiri dari 396.000 sapi-kerbau dan 936.000 kambing-domba senilai Rp 18,3 triliun, atau setara 80.400 ton daging.

"Sedangkan potensi kurban Jawa tertinggi berasal dari Jabodetabek, yaitu 117.000 sapi-kerbau dan 280.000 kambing-domba, senilai Rp 5,3 triliun, setara 24.000 ton daging. Potensi kurban Jawa terbesar lainnya datang dari Bandung Raya, Surabaya Raya, Yogyakarta Raya, Malang Raya dan Semarang Raya," ucapnya.

Menurut dia, jika kurban terkelola dengan baik, semestinya mampu menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas bawah namun juga memberdayakan peternak rakyat yang tingkat kesejahteraannya juga rendah.

Baca juga: Terbaru, Ini Daftar Harga Hewan Kurban 2022 Jelang Idul Adha

Kesenjangan konsumsi daging

Sementara itu, Askar Muhammad yang juga Peneliti Idea menjelaskan, besarnya potensi daging yang dihasilkan dalam pelaksanaan kurban berpeluang menurunkan ketimpangan atau kesenjangan konsumsi daging yang jika diukur dengan rasio gini di atas 0,6.

Pada 2021, rata-rata penduduk di persentil tertinggi (1 persen kelas terkaya) mengonsumsi 4,52 kg daging kambing dan sapi per tahun, 230 kali lebih tinggi dari rata-rata penduduk di persentil terendah (1 persen kelas termiskin) yang hanya mengonsumsi 0,02 kg daging per tahun.

"Kesenjangan konsumsi daging tidak hanya terjadi antar kelas ekonomi namun juga antar daerah. bahkan juga terjadi antar daerah di Jawa. Sebagai misal, pada 2021, konsumsi rata-rata daging di Jakarta Pusat tercatat 1,73 kg per tahun, 40 kali lebih tinggi dari konsumsi Kab. Pandeglang yang tercatat hanya 0,04 kg per tahun," kata dia.

Baca juga: Simak 2 Langkah Mudah Sisihkan Dana untuk Kurban Idul Adha

Dengan potensi daging yang mencapai 106.200 ton, maka kurban berpotensi memperbaiki tingkat gizi dan kesehatan masyarakat jika terjadi pendistribusian daging kurban terutama kepada kelompok termiskin dan daerah minus kurban.

"Tanpa rekayasa sosial, distribusi daging kurban berpotensi hanya beredar di wilayah yang secara rata-rata konsumsi dagingnya justru sudah tinggi," lanjut Askar.

Temuan Ideas menunjukkan, daerah-daerah surplus daging kurban terbesar seluruhnya tercatat sebagai wilayah dengan konsumsi daging yang tertinggi seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com