Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenang, Kenaikan Tarif Listrik Tidak Dorong Lonjakan Inflasi di RI

Kompas.com - 04/07/2022, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKenaikan tarif listrik pada golongan 3.500 VA ke atas dinilai akan mendorong lonjakan inflasi. Namun, menurut Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira hal ini tidak akan mendorong kenaikan inflasi.

Menurut Bhima, penerapan kenaikan listrik adalah untuk golongan 3.500 VA ke atas, sehingga efeknya pada (konsumsi) golongan kelas bawah tidak berpengaruh.

“Kenaikan tarif listrik akan memicu inflasi yang tinggi jika diterapkan pada golongan 3.500 VA ke bawah. Kenaikan tarif listrik untuk golongan rumah tangga di atas 3.500 VA sebenarnya efeknya kecil ke konsumsi atau sekitar 3 persen dari total pelanggan PLN,” kata Bhima kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Tarif Listrik Naik, Orang Kaya Akan Kembali Berhemat?

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menjamin kenaikan tarif listrik untuk golongan 3.500 VA ke atas tidak akan mendorong inflasi. Sri mengatakan, kenaikan tarif untuk golongan menengah keatas, dilakukan agat daya beli masyarakat menengah ke bawah tetap terjaga.

"Mengenai kenaikan harga pangan dan energi harus disikapi dengan hati-hati sekali. Ya, kalau lihat dari segmennya menurut kita tidak (berdampak ke inflasi). Kita tetap masih bisa di dalam range yang tadi 3,5-4,5 persen (inflasinya)," ujar Sri Mulyani usai Rapat Banggar DPR RI, Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Tarif Listrik Orang Kaya Naik, Sri Mulyani Jamin Daya Beli Masyarakat dan Inflasi Terjaga

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono akhir pekan lalu mengatakan kenaikan inflasi akibat penyesuaian tarif listrik, berpotensi terjadi, dan ini dapat dilihat dalam laporan BPS pada bulan Juli 2022.

“Peningkatan tarif listrik memiliki potensi memacu inflasi di Juli 2022. Biasanya kalau ada peningkatan harga di bulan tersebut, efeknya akan langsung dirasakan pada bulan itu. Nanti besarannya akan dilihat pada rilis bulan depan” kata Margo.

Baca juga: Kenaikan Tarif Listrik Diprediksi Bakal Picu Inflasi di Juli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com