Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Targetkan Total Dividen BUMN Capai Rp 50 Triliun pada 2024

Kompas.com - 04/07/2022, 16:47 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan kontribusi dividen dari perusahaan BUMN di tahun 2024 bisa mencapai Rp 50 triliun. Hal ini disampaikan oleh Erick dalam rapat kerja bersama dengan komisi VI DPR RI, Senin (4/7/2022).

“Di tahun 2024 targetnya (dividen) kurang lebih Rp 50 triliun,” kata Erick.

Erick mengatakan, pada tahun 2022, total dividen yang bisa diberikan oleh BUMN kepada negara totalnya sebesar Rp 39,7 triliun. Ia menargetkan nominal dividen yang diberikan perusahaan pelat merah akan terus tumbuh setiap tahunnya.

“Kita juga akan berusaha mingkatkan dividen di tahun 2023 – 2024, tapi nanti Insya Allah di tahun 2023 bisa naik Rp 43 triliun, dan di tahun 2024 targetnya kurang lebih Rp 50 triliun,” ungkap Erick.

Baca juga: Digugat Rp 1,1 Triliun oleh Harmas Jalesveva, Bukalapak Buka Suara

Erick mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, kontribusi yang sudah diberikan BUMN kepada negara kurang lebih sebesar Rp 1.200 triliun. Nominal tersebut, berasal dari pajak, dividen, dan bagi hasil.

“10 tahun terakhir, sebesar Rp 4.013 triliun, yang artinya ini ada kenaikan masing-masing per tahunnya Rp 50 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, secara kumulatif,” kata dia.

Erick mengatakan untuk mendorong kinerja tersebut, perusahaan-perusahaan pelat merah juga membutuhkan modal kerja. Saat ini, pemerintah sedang berupaya meminta persetujuan kepada DPR RI untuk menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan persetujuan melakukan corporate action.

Adapun total PMN yang BUMN yang diajukan mencapai Rp 73,6 triliun, yang akan diberikan kepada perusahaan BUMN yaitu PT PLN (Persero), PT LEN (Persero), ID Food (Rajawali Nusantara Indonesia), PT Hutama Karya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group/ IFG, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama, Perum DAMRI, dan AirNav Indonesia.

Sementara itu, aksi korporasi berupa right issue untuk kepentingan perseroan, seperti menambah modal kerja, pengembangan usaha, hingga kewajiban pembayaran utang, juga akan dilakukan oleh beberapa perusahaan pelat merah. Diantaranya, PT Krakatau Steel (Persero), PT Semen Indonesia (Persero), PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, PT Bank Tabungan Negara, PT Semen Kupang, dan PT Garuda Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir: Penyerapan Kredit UMKM di Malaysia Capai 50 Persen, di Indonesia Baru 20 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com