Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Investasi Ajak Negara G20 Ambil Peran Pemulihan Ekonomi Global

Kompas.com - 06/07/2022, 17:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak negara-negara anggota G20 agar mengambil peran untuk mendukung pemulihan ekonomi global pascapandemi Covid-19.

Dalam pembukaan Pertemuan Kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022), Bahlil Lahadalia mendorong agar G20 bisa jadi momentum untuk berpikir konstruktif dan bangkit bersama menghadapi ketidakpastian dunia.

"Ini adalah momentum kolaborasi sesama negara-negara anggota G20 untuk berkontribusi secara nyata dalam upaya pemulihan ekonomi global di tengah ketidakpastian dunia yang terimbas pandemi Covid-19 yang sudah kita rasakan beberapa tahun terakhir," kata Bahlil dilansir dari Antara, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Menteri Investasi: Saya Mohon Kerja Sama dan Rajin Mendatangi Para Investor

Ia menuturkan, hampir semua negara saat ini punya persoalan yang sama yaitu bagaimana mengendalikan Covid-19 serta melakukan proses pemulihan ekonomi pascapandemi.

Pemulihan ekonomi global saat ini dalam situasi yang tidak menentu. Ia bilang, tata kelola ekonomi global saat ini pun juga menghadapi berbagai tantangan.

"Kita butuh terobosan, mari kita jadikan G20 ini sebagai momentum berpikir konstruktif dan bangkit bersama hadapi ketidakpastian dunia," tutur dia.

Baca juga: Soal Investasi di Indonesia Dikuasai 1 Negara, Ini Kata Menteri Bahlil

Lebih lanjut, Bahlil menyebut pandemi Covid-19 serta situasi geopolitik saat ini telah mengakibatkan disrupsi pada rantai pasok global hingga terjadi inflasi tinggi dan krisis pangan serta krisis energi di dunia.

"Tekanan inflasi tinggi serta terbatasnya ketersediaan pangan dan energi dunia, menurunkan daya beli masyarakat serta meningkatkan kerentanan masyarakat, khususnya, saya ulangi, khususnya di negara-negara berkembang untuk jatuh ke dalam jurang kemiskinan," tegas dia.

Baca juga: Bahlil Sebut Foxconn Susul LG Bangun Pabrik di KIT Batang, Tesla Bagaimana?

Dari sebab itu, Bahlil mengajak para pemimpin global, khususnya G20, untuk saling bergandengan tangan menyelesaikan masalah rantai pasok dunia.

Hal ini dilakukan demi mengurangi kemiskinan dan memerangi kelaparan sebagaimana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"G20 harus jadi payung bersama penyusunan desain pembangunan global yang adil, sejahtera, inklusif dan lestari khususnya menyuarakan kepentingan negara berkembang, juga kelompok miskin dan rentan," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com