Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Website Pemerintah Sering Diretas "Hacker", Menkeu: "Cyber Security" Sangat Penting!

Kompas.com - 11/07/2022, 13:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya keamanan siber (cyber security) di era serba digital seperti saat ini.

Pasalnya, kata dia, beberapa kali website pemerintah terkena serangan siber dari para peretas atau hacker. Padahal hal ini dapat menyebabkan data-data penting milik pemerintah dicuri.

"Kita juga harus memperhatikan keamanan. Beberapa kali beberapa site juga terkena serangan hacker. Itu ke berbagai site pemerintah itu sangat sering. Cyber security jadi sangat penting," ujarnya saat acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (Fekdi) di Bali, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Bank Indonesia Akui Diretas, Kena Serangan Ransomware, Data Kritikal Dipastikan Aman

Digital signature

Ditambah saat ini pemerintah telah menerapkan tanda tangan digital (digital signature) sehingga akan lebih mudah bagi peretas untuk memalsukan dokumen pemerintah.

Oleh karenanya, meskipun saat ini semua serba digital namun keamanan tetap harus dijaga karena modus kejahatan juga semakin beragam mengikuti perkembangan zaman.

"Apalagi kita sudah menerapkan digital signature. Jadi kalau bapak ibu lihat pemerintah sudah jarang membawa dokumen. Kita semua secara elektronik tapi keamanan harus dijaga," jelasnya.

Baca juga: Bos BCA: Uang Dicuri Hacker, Akan Kami Ganti

Pemerataan koneksi internet

Pemerintah juga terus membangun infrastruktur digital agar merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun pembangunan infrastruktur ini tidak hanya berfokus di Indonesia bagian timur saja.

Dia menyebutkan, terdapat 84.000 desa atau kelurahan, 250 sekolah, dan 10.000 puskesmas yang belum semuanya terkoneksi internet.

"Kita selalu sampaikan Indonesia tidak hanya daerah timur. Tapi banyak daerah masih tertinggal," tuturnya.

Baca juga: Bisnis Keamanan Siber Diprediksi Bakal Tumbuh di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com