Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Luhut Minta Grab Pindahkan Kantor Pusat ke Indonesia...

Kompas.com - 12/07/2022, 13:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Grab memindahkan kantor pusatnya yang ada di Singapura ke Indonesia.

Permintaan tersebut disampaikan saat acara Peluncuran Tampilan Baru Armada Kendaraaan Listrik Grab di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

"Ada satu permintaan, headquarter-nya (kantor pusat) supaya pindah kemari (Indonesia) lagi. Jangan ada head-nya (pusatnya) di Singapura (karena) bikin duitnya paling banyak di Indonesia," kata Luhut.

Baca juga: Klarifikasi, Kini Luhut Tak Salahkan Ukraina atas Anjloknya Harga TBS Kelapa Sawit

Seperti diketahui, Grab adalah salah satu perusahaan transportasi online yang telah beroperasi di sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Grab didirikan oleh Anthony Tan pada 2012 di Malaysia. Meski begitu, kantor pusat Grab dibangun di Singapura.

Adapun Grab masuk ke Indonesia pada 2014 dan kini layanan Grab sudah banyak tersedia di banyak kota di Indonesia. CEO Grab Anthony Tan juga beberapa kali datang ke Indonesia untuk mempromosikan perusahaan tersebut.

Meski begitu, permintaan Luhut tak hanya untuk Grab saja, tetapi juga untuk perusahaan kelapa sawit yang berbisnis di Indonesia tetapi kantornya ada di luar negeri.

"Itu (kantor perusahaan) kelapa sawit saya suruh pindah semua. Jadi biar Indonesia itu hebat gitu loh. Yang membikin kita hebat itu kita," kata dia.

Baca juga: Gojek, Grab, Shopee, Lazada, Mana yang Paling Banyak Digunakan di Asia Tenggara?

Luhut mengeklaim Indonesia adalah salah satu negara dengan perekonomian terbaik di dunia meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal itu dinilai menjadi salah satu daya tarik bagi para investor asing.

Bahkan Luhut menyebut Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengakui bahwa Indonesia adalah negara berkembang dengan perekonomian terbaik di dunia.

"Konselor dari Tiongkok itu bilang ke gini 'Brother Luhut, kami melihat ekonomi negara-negar berkembang. Akhirnya sampailah pada kesimpulan, negara berkembang yang paling bagus sekarang itu adalah Indonesia'," kata Luhut.

Baca juga: Pelukan Hangat Luhut untuk Menlu China Wang Yi di Pulau Dewata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com