Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Kantor Akuntan Publik Soal Dana Investasi Telkomsel di GoTo yang Diisukan "Menguap"

Kompas.com - 12/07/2022, 21:30 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali mendapatkan sorotan. Ini terjadi setelah beredar sebuah pesan berantai yang menyatakan, sebagian dana investasi Telkomsel di GoTo menghilang.

Dalam pesan tersebut, penyebar informasi mempertanyakan laporan keuangan GoTo yang menulis investasi Telkomsel di GoTo hanya sebesar Rp 1,47 triliun. Padahal, anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu menempatkan dana sebesar Rp 2,1 triliun di GoTo.

Menanggapi hal tersebut, CEO SW Indonesia Michell Suharli menyebutkan, informasi terkait investasi Telkomsel di GoTo sebenarnya bisa ditemukan pada laporan keuangan konsolidasi GoTo tahun 2021 yang telah diaudit dan laporan keuangan GoTo periode 31 Juli 2021 yang juga telah diaudit.

Baca juga: DPR Pilih Bahas Investasi Telkomsel di GoTo Lewat Panja, Ini Alasannya

Lebih lanjut Ia menjelaskan, berdasarkan laporan keuangan tersebut, GoTo mencatat pinjaman konversi dari Telkomsel dengan opsi beli di bagian arus kas pendanaan pihak ketiga yang terbagi di dua pos berbeda, yaitu “Penerimaan Pinjaman Dari Pihak Ketiga” dan “Penerimaan dari Penerbitan Instrumen Keuangan Majemuk Lain-Lain (“Liabilitas Derivatif)”.

"Masing-masing sebesar Rp 1,47 triliun dan Rp 0,63 triliun, dengan total 150 juta dollar AS, atau setara dengan Rp 2,1 triliun. Saya melihat itu terang benderang di Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan terkait,” katanya, dalam diskusi publik Isu Investasi Telkomsel, Fakta atau Fitnah yang diselenggarakan MNC Trijaya Network, Selasa (12/7/2022).

Lebih lanjut Ia bilang, informasi mengenai Liabilitas Derivatif sebesar Rp 0,61 triliun, yang telah disesuaikan nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember 2020, terdapat pada Catatan No. 18 di halaman 5/84 di laporan keuangan GoTo tahun 2021 dan Catatan No 18 di laporan keuangan Juli 2021 halaman 623 pada prospektus GoTo.

Baca juga: Ramai Dibahas, Apa Kaitan Erick Thohir dengan Pemilik Saham GoTo?

Sementara itu, informasi mengenai pinjaman sebesar Rp 1,49 triliun, terdapat pada Catatan 20 B di halaman 5/95 di laporan keuangan GoTo tahun 2021 dan Catatan 20 B pada laporan keuangan Juli 2021 di halaman 638 prospektus GoTo.

"Hanya karena melihat pos penerimaan dari pihak ketiga, dan lupa sama pos liabilitas derivatif, lalu dimunculkan informasi Rp 600 miliar menguap," ujar Michell.

Pada kesempata yang sama, Pengamat Pasar Modal dan CEO Finsevol Consulting Fendi Susiyanto bilang, pencatatan yang terpisah pada dua pos yang berbeda ini dilakukan untuk mengikuti standar akuntansi yang berlaku umum.

“Tuduhan tendensius dan menyesatkan ini harusnya tidak perlu muncul apabila lapkeu dan prospektus dipelajari secara hati hati,” ucap Fendy.

Baca juga: Ramai Dibahas Dugaan Rugi Investasi di GoTo, Dirut Telkom Buka Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com