Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Berikan Sinyal Akan Naikkan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 13/07/2022, 10:15 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan jika terjadi kenaikan inflasi.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, penyesuaian suku bunga akan dilakukan untuk mengantisipasi tekanan inflasi dan dampaknya.

"BI siap untuk menyesuaikan suku bunga jika ada tanda-tanda inflasi inti yang lebih tinggi terdeteksi," ujarnya saat acara Central Bank Policy Mix for Stability and Economic Recovery di Bali, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: IHSG Fluktuatif, Rupiah Justru Menguat terhadap Dollar AS

Berdasarkan data BI, inflasi inti pada Juni 2022 tercatat 0,19 persen atau turun 0,23 persen secara bulanan dibandingkan dengan inflasi Mei 2022.

Namun secara tahunan, inflasi inti Juni 2022 mencapai 2,63 persen, meningkat dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,58 persen.

Sementara itu, suku bunga acuan BI saat ini berada di level 3,5 persen sejak Februari 2021. Padahal bank sentral AS sudah menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) sebanyak 150 basis poin sejak awal tahun 2022.

Baca juga: Pertamina Disarankan Beli Minyak Murah dari Rusia

Ekonom Center of Economic and Law Studies Bima Yudistira sebelumnya mengatakan, sikap BI yang menahan kenaikan suku bunga acuan ini membuat arus dana asing keluar.

Oleh karenanya, menurut dia, BI perlu menaikkan suku bunganya sekitar 25-50 basis poin agar hal tersebut tidak terjadi.

"BI perlu naikkan 25-50 bps suku bunga untuk tahan aliran modal keluar," ucap Bhima saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: INSA Kaji Usulan Kenaikan Tarif CHC di Pelabuhan Tanjung Priok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com