JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah merencanakan untuk membangun empat Pusat Data Nasional (PDN) atau data center nasional berbasis komputasi awan (cloud). Keempat data center tersebut akan tersebar di empat kota.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, empat PDN akan dibangun di Jakarta, Batam, Labuan Bajo, dan di Ibu Kota Negara baru Nusantara (IKN).
Terpilihnya lokasi-lokasi pembangunan pusat data tersebut didasarkan pada tiga basis utama.
“Pertama adalah tersedianya kapasitas power supply yang memadai, kedua harus tersedia fiber optic network yang memadai, dan ketiga harus tersedia cooling water system di dalamnya,” ujar Menteri Johnny, saat menjadi pembicara dalam sesi Leader’s Talk dalam Festival Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang diselenggarakan di Ubud, Bali, Senin (11/07/2022) lalu, dikutip dari situs resmi Kominfo, Rabu (13/07/2022).
Baca juga: Kominfo Siap Bangun 4 Pusat Data Nasional di Indonesia
Menurut dia, pembangunan PDN ini merupakan salah satu upaya pengembangan infrastruktur digital, untuk mempersiapkan Indonesia memasuki era kedaulatan digital, terutama dari sektor hilir.
“Sekarang kita masuk ke era kedaulatan digital. Selain manfaat-manfaat ruang digital dari sisi ekonomi, tetapi dia berkaitan juga dengan sovereignty dan geostrategis, sehingga kita harus meletakkannya dengan benar,” ujar Menteri Johnny.
Dalam mempersiapkan era kedaulatan digital di Indonesia, diperlukan upaya transformasi digital yang dilakukan secara inklusif. Hal tersebut sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Bapak Presiden, Ir. H. Joko Widodo.
“Presiden sendiri memberikan directive yang sangat jelas bahwa di era transformasi digital ini kita harus memastikan ‘no one shall be left behind’, karenanya kita harus menjangkau kepada seluruh rakyat dan ke seluruh wilayah,” tambah Menteri Johnny.
Baca juga: Sri Mulyani Keluhkan 24.000 Aplikasi Pemerintah Bikin Boros Anggaran, Menkominfo: Akan Ditutup
Menteri Johnny membeberkan pentingnya pembangunan PDN sebagai infrastruktur digital sektor hilir.
Ia membeberkan, konsumsi data per kapita di Indonesia saat ini setara dengan 1 watt per kapita, sedangkan konsumsi pusat data negara lain dapat mencapai 100 watt per kapita.
“Untuk meningkatkan dari 1 watt ke 10 watt per kapita, kita butuh sekitar 3 gigawatt listrik,” katanya.
Baca juga: Kominfo Tutup 24.000 Aplikasi Pemerintah, Siapkan Satu Super App Layanan Publik