Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kucurkan 50 Juta Dollar AS buat Penanganan Pandemi Global

Kompas.com - 14/07/2022, 12:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang bergabung dalam Financial Intermediary Fund (FIF) untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi. Indonesia berkomitmen mengucurkan sebesar 50 juta dollar AS melalui FIF.

Adapun FIF merupakan pengelolaan dana yang berada di bawah pengawasan Bank Dunia (World Bank) dan panduan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Diharapkan organisasi internasional lainnya, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bergabung dalam FIF.

"Saya percaya bahwa secara bersama-sama, kita akan memiliki hasil konkret di bulan Oktober, yakni termasuk peluncuran FIF dan mengkoordinasikan kolaborasi platform," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Gubernur BI: Digital Selamatkan Ekonomi Indonesia Selama Pandemi Covid-19

Ia bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengepalai Pertemuan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 (JFHMM) Pertama pada 20-21 Juni lalu, menyampaikan komitmen kontribusi dari 5 negara dan 1 lembaga internasional untuk PPR pandemi.

Dana yang terkumpul dari komitmen kontribusi tersebut mencapai sekitar 1,2 miliar dollar AS. Terdiri dari Indonesia sebesar 50 juta dollar AS, Singapura 10 juta dollar AS, Amerika Serikat 450 juta dollar AS, Uni Eropa 450 juta dollar AS, Jerman 52,7 juta dollar AS, dan Wellcome Trust 12,3 juta dollar AS.

Budi Gunadi Sadikin menegaskan, sejak awal pembentukannya, Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah mendiskusikan lebih lanjut tentang FIF, yang sebelumnya sudah dikenalkan di tahun 2021 saat kepemimpinan Italia dalam Presidensi G20.

Nantinya FIF akan membangun arsitektur kesehatan global untuk PPR, sesuai konteks Peraturan Kesehatan Internasional (IHR 2005), dengan peran sentral WHO dalam pengawasan dan teknis.

Baca juga: Dilema Ekonomi RI: Mulai Pulih dari Pandemi, Malah Diadang Inflasi dan Pelemahan Rupiah

Adapun tujuan FIF adalah memberikan bantuan pendanaan untuk menutup jurang PPR pandemi, sekaligus meningkatkan kapasitas negara-negara di bidang surveilans kesehatan, sistem laboratorium, tenaga kerja kesehatan, manajemen dan komunikasi kegawat daruratan, serta keterlibatan komunitas.

FIF juga bisa membantu memperkuat kapasitas ketahanan kesehatan secara regional maupun global, dengan cara memperkuat fasilitas berbagai data, penyelarasan peraturan, hingga pengembangan, pembelian, distribusi, dan penyaluran alat dan bantuan kesehatan.

Menteri Sri Mulyani menyebut dana akan bersifat inklusif dan bisa diakses oleh negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Targetnya FIF bisa diluncurkan pada Musim Gugur 2022.

Dana tersebut akan digunakan untuk memberikan tambahan sumber daya dan insentif bagi negara-negara untuk PPR pandemi, memperkuat kerja sama dengan para mitra, serta berguna sebagai platform untuk advokasi.

Keberhasilan Indonesia sebagai pemimpin Presidensi G20 mengumpulkan komitmen kontribusi lebih dari 1,2 juta dollar AS mendapat tanggapan positif dari Presiden Bank Dunia, David Malpass.

"Akses terhadap pembiayaan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan pandemi sangat penting. Covid-19 mengungkap lebarnya jurang kapasitas penanganan pandemi, di mana kehadiran FIF bisa mengatasinya secara koheren, sebagai bagian dari arsitektur global kesiapsiagaan dan respons darurat kesehatan," jelas David.

Baca juga: Sri Mulyani: Setelah 2 Tahun Pandemi, Tantangan Kita Capai SDGs Makin Sulit...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com