Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Transfer Hanya Rp 2.500, BI Fast Kini Capai 700.000 Transaksi Per Hari

Kompas.com - 14/07/2022, 15:35 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah transaksi BI Fast kini mencapai 700.000 transaksi tiap harinya.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak diluncurkan pada Desember 2021, sistem pembayaran digital ini semakin diminati masyarakat.

Pasalnya, BI Fast hanya mengenakan biaya transfer lebih murah yakni Rp 2.500 per transaksi dibandingkan biaya transfer yang dikenakan perbankan sebesar Rp 6.500 per transaksi.

"BI Fast payment sejak kami luncurkan di Desember sekarang setiap harinya 700.000 transaksi retail, dengan biaya hanya Rp 2.500," ujarnya saat acara G20 Advancing Digital Economy and Finance di Bali, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Perbina: Inginnya Biaya Transfer BI Fast Turun hingga Rp 100...

Diketahui, sejak Desember 2021 hingga 29 Mei 2022, frekuensi transaksi BI Fast mencapai 85,3 juta dan nilai transaksinya Rp 320,6 triliun.

Ditargetkan nominal transaksi melalui BI-Fast dapat mencapai Rp 811 triliun, ditopang oleh berbagai upaya perluasan.

Dikutip dari Kontan.co.id, hingga Juni 2022, jumlah peserta BI Fast mencapai 52 peserta, di mana 51 merupakan bank umum dan unit usaha syariah (UUS). Satu lagi adalah Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Namun, ada lima bank yang sudah jadi peserta sekaligus dengan UUS-nya. Artinya, baru ada total 46 bank yang masuk jadi peserta BI Fast ini.

Baca juga: Transfer Beda Bank Cuma Rp 2.500, Apa Saja Kelebihan BI FAST?

Sementara berdasarkan Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total bank umum per Maret 2022 mencapai 107 bank. Dengan demikian, masih ada 61 bank lagi yang belum bisa menyediakan layanan transfer BI Fast kepada nasabahnya.

"(Biaya transfer BI Fast) sangat sangat murah dan menjadi lebih populer," kata Perry.

BI terus mendorong kemudahan penggunaan sistem pembayaran digital melalui berbagai instrumen, seperti BI Fast, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan local currency settlement (LCS).

Bahkan, pada November mendatang BI akan bekerja sama dengan bank sentral dari 4 negara Asia, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina, untuk menginsiasi pembayaran lintas negara (cross border payment) dan diharapkan dapat diperluas hingga ke global.

"Ini ambisi, ini adalah visi, tetapi kami memiliki komitmen yang kuat untuk bekerja sama," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com