Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN Group Kembangkan Sistem BULE Wujudkan Program Ketahanan Pangan Nasional

Kompas.com - 15/07/2022, 10:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya bekerja sama dengan perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan tebu sekaligus meningkatkan produksi kedelai melalui pilot project tumpang sari (intercropping) Tebu – Kedelai atau dikenal dengan Sistem BULE.

Gagasan ini diinisiasi oleh Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana dari luasan areal yang dimiliki PTPN turut memberikan andil dalam meningkatkan produksi kedelai di Indonesia dan khususnya produksi tebu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional.

Baca juga: PTPN Group Jual 168 Ton Minyak Goreng Curah Murah di Riau

Pilot project sistem tumpang sari BULE akan dilakukan di areal PTPN Group seluas 50 hektar di empat titik lokasi, yaitu di PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI.

“Total areal yang dikerjasamakan seluas 50 hektar, yaitu antara UGM dan PTPN IX, X, dan XI, selanjutnya kami akan bekerja sama dengan IPB untuk mengawal pilot project BULE di PTPN VII," ujar Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mahmudi dalam siaran persnya dikutip Kompas.com, Jumat (15/7/2022).

“Pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari ini akan terus kami kembangkan, dimana potensi tahun depan seluas 15.000 hektar di lahan HGU PTPN Group lainnya," sambung Mahmudi.

Baca juga: PTPN Group Bangun Pabrik BioCNG Berbahan Baku Limbah Cair Kelapa Sawit

Sementara itu, Direktur PTPN IX Dodik Ristiawan mengatakan, sebelum Pilot Project BULE PTPN IX juga sudah melakukan tumpang sari kedelai di lahan karet. “Sebelumnya kami sudah melakukan sistem tumpang sari karet-kedelai, bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 hektar,” tutur Dodik.

Pada sistem tumpang sari BULE tersebut penanaman kedelai dilakukan di lahan tebu yang ditanam dengan dua cara yaitu secara Konvensional atau Larikan dan Ring-Pit masing-masing seluas 5 hektar.
Diharapkan melalui sistem tumpang sari ini produktivitas tebu dapat meningkat karena terjadi peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan biomasa kedelai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com