Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri dan Santriwati Bakal Bisa Bayar Pakai QRIS Tanpa Ponsel

Kompas.com - 16/07/2022, 15:04 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan menyediakan fitur pembayaran QRIS dengan face recognition atau pengenalan wajah untuk santri dan santriwati di pesantren.

Seperti diketahui, selama ini santri dan santriwati tidak diperbolehkan membawa ponsel selama mengenyam pendidikan di pesantren.

Peraturan ini tentu akan mempersulit mereka saat ingin melakukan pembayaran secara digital di dalam pesantren.

Baca juga: Cara dan Langkah Mendapatkan QRIS Khusus untuk Pedagang

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, sistem pembayaran QRIS dengan face recognition ini memungkinkan seseorang melakukan pembayaran tanpa ponsel.

Nantinya para santri dan santriwati ini hanya perlu memindai wajahnya lalu sistem akan langsung menghubungkan dengan data rekening yang dimiliki santri tersebut.

Kemudian, sistem akan langsung memotong uang yang dimiliki santri di rekening sesuai dengan jumlah yang akan dibayarkan.

"Kami sebut inovasi, jika anda tidak bisa membawa gadget maka kami bisa melakukan pengenalan wajah dengan QRIS dan dengan instrumen transaksi lainnya," ujarnya saat acara G20 Digital Finance to Support Financial Inclusion di Bali, Sabtu (16/7/2022).

Baca juga: Metode Pembayaran BBM Lewat MyPertamina Terbatas, Kenapa Tidak Pakai QRIS?

Dia menjelaskan, untuk menyediakan fitur pembayaran QRIS dengan face recognition ini, BI bekerja sama dengan lembaga bank dan nonbank. Saat ini fitur ini sudah masuk ke dalam tahap uji coba teknologi.

"Jadi saat ini sandbox kita sudah ada, bersama dengan beberapa provider bank dan nonbank akan kita gunakan face recognition untuk mereka," kata dia.

Tujuan BI melakukan pembayaran QRIS dengan face recognition ialah untuk memperluas penggunaan QRIS ke kalangan santri dan santriwati di Indonesia.

Pasalnya, berdasarkan data dari laman ditpdpontren.kemenag.go.id, jumlah santri di seluruh Indonesia sebanyak 4,17 juta orang yang tersebar di 27.722 pesantren.

"Kita masih terus untuk ekspansi dan untuk edukasi dan kampanye. Kami pergi dengan kementerian lain yang memiliki banyak program," ucapnya.

"Tahun ini kita targetkan dengan Kemendag, 250 lebih dan pasar tradisional akan menggunakan QRIS. QRIS merupakan bentuk protokol kesehatan yang sangat cocok karena tidak bersentuhan, tidak berinteraksi, berinteraksi langsung," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu QRIS Berikut Manfaatnya bagi UMKM dan Konsumen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com