Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL: Jangan Ada Main-main dalam Mengelola Pupuk Subsidi

Kompas.com - 20/07/2022, 14:08 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong tata kelola pupuk subsidi tahun anggaran 2022 untuk disusun dan dirumuskan dengan lebih serius.

Mentan SYL berharap, penyaluran pupuk subdisi didorong dengan langkah yang lebih optimal dan efisien.

Selain itu, sebut dia, perlu ada monitoring yang baik dari pusat sehingga petani bisa menerima pupuk subsidi sebagao kebutuhan komoditas pangan yang paling dasar.

Pupuk menjadi salah satu hal yang paling menentukan untuk pertanian kita, jadi jangan ada main-main dalam mengelola pupuk subsidi. Apabila ada yang ketahuan menyalahgunakan pupuk subsidi, akan langsung ditindaklanjuti lebih serius,” ujar Mentan SYL dalam keterangan persnya, Rabu (20/7/2022).

Hal itu dikatakan oleh Mentan SYL dalam rapat koordinasi tata kelola pupuk bersubsidi tahun anggaran 2022 di Bogor, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Mentan SYL Paparkan 4 Alasan Terbitnya Permentan Nomor 10 Tahun 2022

Adapun rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh pejabat tingkat provinsi dan kabupaten atau kota tiap provinsi yang menangani kegiatan pupuk bersubsidi sebanyak 192 peserta.

Mentan SYL mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan pupuk, dan optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi, khususnya untuk petani.

Adapun langkah yang diambil dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian yang telah ditetapkan sejak Jumat (8/7/2022).

Pupuk Subsidi tidak dikurangi, tetapi jenis pupuk yang disubsidi sudah disesuaikan dengan kebutuhan pangan paling dasar dan komoditi pangan dasar yang ada.

“Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tetap mengalokasikan pupuk subsidi disaat beberapa negara lain mulai mengurangi pupuk subsidi bahkan ada yang tidak mampu memberikan pupuk subsidi lagi,” jelas Mentan SYL.

Baca juga: Bertemu Mentan SYL, Menteri Pertanian Australia Janji Kirimkan 1 Juta Vaksin PMK

Mentan SYL menambahkan, pupuk bersubdisi diberikan untuk sembilan komoditas pangan pokok dan strategis, mulai dari padi jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.

Sedangkan untuk jenis pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah adalah jenis urea serta nitrogen, fosfar, dan kalium (NPK).

Ia melanjutkan, meski pupuk kimia masih sangat dibutuhkan petani, ada baiknya untuk mengurangi ketergantungan.

Pupuk organik lebih bagus dan lebih terbuka pasarnya. Bagi petani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi, pemerintah sudah menyiapkan fasilitas dana lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ungkap Mentan SYL.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor mendukung langkah strategis yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan pupuk, dan optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi.

Baca juga: Harga Pangan Fluktuatif Setelah Idul Adha, Mentan SYL Janji Akan Intervensi

Halaman:


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com