Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya 251 Bandara, Indonesia Berkomitmen Kurangi Emisi CO2 di Sektor Penerbangan

Kompas.com - 22/07/2022, 13:29 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi CO2 di sektor penerbangan untuk mewujudkan penerbangan sipil global yang ramah lingkungan.

Hal tersebut disampaikan Budi secara virtual dalam agenda International Civil Aviation Organization (ICAO) High Level Meeting on the Feasibility of a Long-Term Aspirational Goal for International Aviation CO2 Emissions Reductions (HLM-LTAG) yang digelar di Montreal, Kanada, Senin (18/7/2022).

Budi mengatakan penerbangan yang ramah lingkungan menjadi kepentingan besar bagi Indonesia mengingat Indonesia memiliki 251 bandara.

"Dan ini diproyeksikan International Air Transport Association (IATA) akan menjadi pasar transportasi udara terbesar ke-4 dunia di tahun 2036," kata Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Menhub: Runway Bandara Komodo Ditambah 100 Meter, Pesawat Berbadan Lebar

Budi mengatakan sektor penerbangan merupakan isu prioritas karena terkait langsung dengan sektor pariwisata, perdagangan, dan industri yang penting untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.

Ia juga mendorong negara-negara maju untuk lebih aktif dalam upaya dekarbonisasi sektor penerbangan sipil global.

Sementara itu, bagi negara berkembang diharapkan adanya fleksibilitas agar pengurangan emisi CO2 dapat tercapai tanpa menghambat pertumbuhan sektor penerbangan nasional yang berkelanjutan.

"Hal ini merupakan cerminan dari prinsip tanggung jawab bersama yang berbeda (common but differentiated responsibilities-and respective capabilities) yang diakui dalam Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC)," ujarnya.

Baca juga: Menhub: Bank Dunia Akan Bantu Bangun Kapal Ro-Ro di NTT

Di samping itu, Budi mengatakan ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar penerbangan global menjadi ramah lingkungan. Di antaranya yakni meningkatkan produksi dan ketersediaan bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan (sustainable aviation fuels/SAF) dengan harga terjangkau untuk mendukung pencapaian ICAO LTAG

Kemudian, meminta negara-negara untuk mendorong penggunaan seluruh bahan baku bioenergi untuk pembuatan SAF tanpa diskriminasi.

"Terakhir, menyampaikan pentingnya aspek pendanaan dan kerja sama teknis dalam rangka mengurangi emisi CO2 bagi sektor penerbangan sipil global," ucap dia.

Adapun pertemuan ICAO HLM-LTAG yang dihadiri sebanyak 27 pejabat setingkat Menteri/Wakil Menteri dan 600 delegasi dari 112 negara serta organisasi internasional.

Pertemuan ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi penyusunan komitmen global pengurangan emisi CO2 sektor penerbangan sipil internasional.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Ini Kata Bos Garuda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com