Pertalife Insurance Raup Laba Bersih Rp 48,96 Miliar Sepanjang 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perta Life Insurance (Pertalife Insurance) berhasil mencetak laba bersih sebanyak Rp 48,96 miliar.

Angka ini tumbuh sebanyak 166,26 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp 18,39 miliar.

Direktur Pertalife Insurance Hanindo W. Hadi mengatakan, pencapaian laba bersih tersebut diraih berkat keberhasilan perusahaan melakukan transformasi total dimulai dari pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih kompeten.

Baca juga: Apparindo Berharap Revisi POJK Tampung Aspirasi Soal Layanan Pialang Asuransi Digital

Selain itu, pembenahan produk juga dilakukan dengan lebih fokus memasarkan produk yang menguntungkan. Selanjutnya, pembenahan bisnis yang mengembangkan end-to-end system prosedur juga dilakukan agar bisnis lebih akuntabel, efektif, dan efisien.

"Laba bersih tersebut sekaligus menjadi laba tertinggi perusahaan sejak perusahaan berdiri 37 tahun lalu. Pencapaian tersebut menjadi salah satu gambaran yang akan dipertimbangkan dalam penyusunan target dan strategi bisnis ke depan," terang dia dalam paparan kinerja Pertalife Insurance, Rabu (27/7/2022).

Ia menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir kinerja Pertalife Insurance menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan.

Tercatat, pada tahun 2019 laba bersih perusahaan tercatat sebanyak Rp 8,4 miliar, atau naik 41,1 persen secara tahunan dari rugi bersih sebelumnya sebanyak Rp 20,4 miliar.

Adapun pada tahun 2020, laba bersih tumbuh menjadi Rp 18,4 miliar atau naik sebanyak 219,1 persen secara tahunan.

"Secara persentase selama kurun waktu 2018 sampai 2021, laba bersih meningkat sebanyak 240 persen," urai dia.

Direktur Keuangan dan Investasi PertaLife Insurance Yuzran Bustamar menjelaskan, perolehan laba tahun 2021 ditopang oleh pertumbuhan pendapatan premi sebesar 4,02 persen.

Sepanjang tahun 2021, pendapatan premi tercatat sebesar Rp 18,77 miliar.

"Pencapaian laba bersih tersebut berkat keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi dan inisiatif yang tepat, sehingga mampu menghasilka cash flow operasional perusahaan sebesar 41,24 miliar, atau tumbuh 92,5 persen secara tahunan," pungkas dia.

Baca juga: OJK Bakal Perkuat Tim Pengawasan Khusus untuk Atasi Asuransi Bermasalah