Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Juli Diperkirakan Naik Jadi 4,6 Persen, BI Perlu Naikkan Suku Bunga?

Kompas.com - 28/07/2022, 20:05 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira memprediksi, inflasi RI di bulan Juli mencapai 4,6 persen year on year, atau lebih tinggi dari inflasi di Mei 2022, sebesar 4,35 persen.

"Inflasi Juli diperkirakan berada di kisaran 4,6 persen year on year atau lebih tinggi dari posisi Juni 4,35 persen," kata Bhima kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Menurut Bhima, penyumbang inflasi masih didominasi oleh harga pangan, seperti bawang merah, cabe rawit, daging sapi, telur ayam, dan daging ayam.

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Selain itu, masalah cuaca, naiknya harga pupuk, naiknya harga pakan ternak ayam juga mempengaruhi harga jual ditingkat konsumen.

"Sementara untuk makanan jadi, produsen mulai melakukan penyesuaian harga jual karena naiknya beban biaya impor bahan baku," ujar dia.

Bhima mengatakan, penyesuaian tarif listrik serta kenaikan harga energi juga menjadi penyumbang inflasi di bulan Juli 2022.

"Penyesuaian tarif listrik dan harga gas elpiji non subsidi juga dirasakan pada inflasi harga yang diatur pemerintah pada Juli 2022. Jadi, baik volatile food maupun administered prices sama sama mempengaruhi inflasi Juli," tambahnya.

Baca juga: The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga, Bagaimana dengan Indonesia?

Dengan kondisi tersebut, menurut Bhima, Bank Indonesia (BI) sebaiknya mulai menaikkan suku bunga 50 bps, sejalan juga dengan tingkat suku bunga Fed rate yang naik agresif.

"Bank Indonesia sebaiknya manaikkan suku bunga 50 bps. Bukan hanya soal inflasi, stabilitas rupiah juga perlu dikendalikan lewat instrumen suku bunga acuan," tegas Bhima.

Sebelumnya, Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kembali menaikkan suku bunga pada Rabu (27/7/2022) sebesar 0,75 persen atau 75 basis poin. Kenaikan suku bunga berturut-turut ini dilakukan untuk menekan lonjakan inflasi yang dikhawatirkan akan mendorong AS masuk ke jurang resesi.

Dengan kenaikan suku bunga tersebut, maka Fed Funds Rate (FFR) menjadi pada kisaran 2,25 persen-2,5 persen. Kenaikan suku bunga The Fed juga seiring dengan ambisi pemerintah AS dalam menekan inflasi kembali berada di kisaran 2 persen.

Baca juga: Cegah AS Masuk Jurang Resesi, The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com