Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat, Dekati Level Rp 14.800 per Dollar AS

Kompas.com - 29/07/2022, 18:30 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot masih bergerak menguat hingga penutupan sesi perdagangan Jumat (29/7/2022) hari ini. Terpantau nilai tukar rupiah semakin mendekati level Rp 14.800 per dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, nilai tukar uang garuda terhadap dollar AS ditutup menguat 87,5 poin atau 0,59 persen ke level Rp 14.834 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah berada pada level Rp 14.860 per dollar AS pada Kamis, menguat dibanding posisi Kamis (28/7/2022) sebesar Rp 14.958 per dollar AS.

Baca juga: Rupiah Lanjutkan Penguatan, Dollar AS Tinggalkan Level Rp 14.900

Penguatan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik. Data Bank Indonesia (BI) menunjukan, terdapat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan RI sebesar Rp 4,6 triliun pada periode 25-28 Juli 2022.

"Terdiri dari beli neto Rp 3,28 triliun di pasar SBN (surat berharga negara) dan beli neto Rp 1,32 triliun di pasar saham," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Jumat.

Selain itu, turunnya yield US Treasury 10 tahun ke level 2,676 persen juga turut menekan indeks dollar AS. Ini mengakibatkan dollar turun ke level terendah dalam kurun waktu 6 minggu terakhir terhadap mata uang lainnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Secara Teknis AS Masuk Resesi

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penurunan yield US Treasury terjadi seiring dengan realisasi produk domestik bruto (PDB) AS yang terkontraksi 0,9 persen pada kuartal II tahun 2022 secara year on year. Ini menjadi kuartal kedua secara berturut-turut perekonomian Negeri Paman Sam terkontraksi.

"Ini memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif seperti yang diperkirakan sebelumnya," ucap Ibrahim.

Asal tahu saja, sejak pengumuman kenaikkan suku bunga acuan The Fed pada Rabu (28/9/2022) kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS cenderung bergerak menguat. Penguatan ini diproyeksi berlanjut hingga awal pekan depan.

Baca juga: Cegah AS Masuk Jurang Resesi, The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com