Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Menulis Cerita Horor, Diosetta Raup Penghasilan Melebihi Gaji Kantor

Kompas.com - 01/08/2022, 13:55 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cerita horor selalu menjadi genre cerita yang menarik perhatian masyarakat Indonesia, bahkan penggemarnya terus bermunculan sejak era 80-an hingga saat ini. Walau menyeramkan, cerita horor banyak digandrungi karena berakar dari legenda urban, sehingga terasa dekat dengan latar belakang berbagai budaya masyarakat Indonesia yang dikisahkan turun temurun.

Maka tidak mengejutkan apabila penulis cerita horor banyak bermunculan, berikut dengan penggemar setianya yang lambat laun berkembang menjadi komunitas pecinta horor yang solid. Kondisi ini membuat banyak penerbit dan production house tertarik berkolaborasi dengan mereka dan kemudian mengadaptasi karya mereka dalam bentuk film, buku, atau serial panjang maupun pendek.

Salah satu penulis cerita horor dengan karyanya yang banyak mengundang perhatian adalah Diosetta, seorang traveler dan storyteller asal Boyolali, Jawa Tengah. Dio, begitu sapaan akrabnya, sebelum berprofesi total sebagai storyteller, pernah bekerja sebagai pegawai di perusahaan otomotif.

Baca juga: Cerita Luhut 11 Tahun Bangun SMA Unggul DEL di Toba, Dulu Sepi Peminat, Kini Jadi Rebutan

Dengan produktivitas sebagai storyteller yang semakin tinggi, akhirnya Dio bergabung dengan KaryaKarsa, sebuah platform apresiasi bagi para konten kreator yang mewadahi cerita-cerita horor karya Dio dan membantu membuka jalur penghasilan dari orang-orang yang menikmati cerita-cerita horornya.

“Saya menyadari semakin banyak yang ingin mengapresiasi cerita-cerita horor saya, dan apresiasi dari para penggemar ceritanya di KaryaKarsa selama satu tahun bisa digunakan untuk membeli sebuah sepeda motor,” kata Dio, Minggu (31/7/2022).

Profesi sebagai penulis cerita horor dimulai saat Dio seringkali menyelipkan unsur horor ke dalam konten travel vlognya, namun kemudian malah semakin banyak yang tertarik dengan cerita horornya, sehingga Dio membuat utas tersendiri dengan tema horor untuk dinikmati follower-nya yang tersebar di berbagai platform, seperti Twitter dan podcast.

Baca juga: Kisah Rio, Bisnis Aksesoris Handphone hingga Bisa Berdayakan Ibu-ibu Rumah Tangga

Salah satu utas cerita horor Dio di Twitter @diosetta yang berjudul “Makhluk di Pohon Beringin Asrama”, mampu menarik perhatian warganet dan kelanjutan kisahnya selalu dinanti-nanti. Karena perhatian masyarakat semakin ramai, akhirnya Dio memutuskan untuk memindahkan utas yang sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh penggemarnya melalui Twitter, untuk diubah ke dalam bentuk tulisan utuh dan dimasukkan ke dalam akun KaryaKarsa miliknya yang dinamakan Index Cerita Horor Diosetta.

“Ada yang ingin mengadaptasinya ke dalam bentuk materi lain dengan imbalan, jadi akhirnya saya mencari platform yang bisa mewadahi penulis dan pembaca untuk saling mendukung,” ungkap Dio.

Baca juga: Kisah Bisnis Balon Bunga Kian Merekah dengan Bantuan Aplikasi Selly

Karya diadaptasi ke format lain

Selama setahun berkarya di KaryaKarsa, Dio memperluas jagad cerita horornya dan mulai mengembangkan “Jagad Segoro Demit”. Cerita-cerita yang ditulis Dio pada ruang baru ini semakin memancing rasa penasaran penggemarnya, maka tak ayal jika karya-karya Dio beberapa kali masuk ke jajaran 10 karya teratas di KaryaKarsa.

Dua karyanya yang berjudul “Getih Ireng Abdi Lelembut” dan “Setra Gandamayit” yang bisa dibaca di KaryaKarsa merupakan yang paling banyak dinantikan oleh penggemarnya, bahkan mereka banyak memberikan tanggapan, membahas bagian-bagian yang seru, hingga penasaran ingin berjumpa dengan tokoh utama cerita tersebut.

Dio melihat potensi yang semakin luas yang memberikan kemungkinan karya-karya tulisannya untuk dapat diadaptasi ke dalam format lain, seperti audio, visual, komik, atau layar lebar, sehingga dinikmati oleh lebih banyak orang.

Dio juga merasa membutuhkan ruang lingkup yang tidak hanya bisa menghubungkan penulis dengan pembaca dan menjadi jalur apresiasi, namun juga yang bisa membantunya untuk terus berkembang dan berdaya sebagai seorang storyteller.

Baca juga: Cerita PO NPM, Pengusaha Bus Tertua di Sumatera, Bangkit dari Keterpurukan di Masa Pandemi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com