Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lim Chu Chong Ditunjuk Jadi Presiden Direktur Bank DBS Indonesia

Kompas.com - 01/08/2022, 20:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DBS Bank Limited menunjuk Lim Chu Chong untuk menduduki posisi Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia menggantikan Paulus Sutisna.

Rencana ini masih menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator.

Selama perizinan dari OJK belum terbit, Lim Chu Chong masih menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) dari Institutional Banking Group (IBG).

Setelah pergantian posisi, Paulus Sutisna akan diangkat sebagai Komisaris Non-independen dari Bank DBS Indonesia dalam waktu dekat.

Baca juga: Bank DBS Indonesia Jajaki 2 Fintech Lagi untuk Digandeng

CEO DBS Bank Limited Piyush Gupta mengatakan, pengangkatan Lim Chu Chong ini diyakini dapat mengembangkan bisnis DBS Bank di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan pasar yang penting bagi DBS Bank.

"Sebagai bankir karir di Bank DBS yang memiliki pengalaman bisnis dan pasar yang mendalam, saya yakin Lim Chu Chong akan mengembangkan kemampuan kami di Indonesia dan membawa bisnis ke level selanjutnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Dapat Tambahan Joint Financing dari Bank DBS Indonesia, Ini Target Kredivo

Dia mengatakan, selama dipimpin oleh Paulus Sutisna, Bank DBS Indonesia mampu tumbuh dan lebih beragam dengan sebaran yang imbang antara segmen consumer atau wealth dan institutional banking.

"Dalam beberapa tahun terakhir, ia (Paulus Sutisna) telah membawa kemampuan digital yang kuat, memudahkan kita untuk memberikan pengalaman perbankan yang menyenangkan ke nasabah," ucapnya.

Baca juga: Bank DBS Indonesia Tingkatkan Joint Financing ke Kredivo Jadi Rp 2 Triliun

Lim Chu Chong memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di divisi institutional, UKM dan consumer banking. Sosoknya tidak asing bagi Bank DBS Indonesia karena beliau sebelumnya merupakan Komisaris Bank DBS Indonesia.

Di posisinya saat ini sebagai IBG COO Bank DBS, ia telah memimpin transformasi utama bisnis, di antaranya termasuk mendirikan Customer Experience Office baru untuk meningkatkan engagement nasabah, serta mendirikan Employee Experience Office untuk memperbaiki pengalaman karyawan dan mendorong produktivitas.

Sebagai anggota Direksi DBS Foundation, ia juga mempromosikan perkembangan kewirausahaan dan wirausaha sosial. Antara tahun 2016 dan 2019, Lim Chu Chong menjabat sebagai Head of DBS IBG di Tiongkok. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Regional Head SME Banking.

Baca juga: Gandeng Lakuemas, Digibank by DBS Hadirkan Fitur Bayar Ringkas

Piyush mengatakan, sejak menjabat sebagai Presiden Direktur, PT Bank DBS Indonesia pada 2015, Paulus Sutisna telah mengembangkan Bank DBS Indonesia dalam bertransformasi menjadi pemain digital banking terkemuka.

Secara khusus, Paulus juga menggawangi integrasi bisnis consumer dan priority banking ANZ Indonesia dengan DBS pada tahun 2018, serta peluncuran aplikasi digibank by DBS pada tahun 2017.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bank DBS Indonesia juga telah meraih berbagai penghargaan, termasuk sebagai ‘World’s Best Banks’ peringkat 1 untuk Indonesia dari Forbes di tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com