Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTPN Catatkan Laba Bersih Rp 1,67 Triliun pada Semester I-2022

Kompas.com - 02/08/2022, 18:49 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk mecatatkan laba bersih setelah pajak (konsolidasi) Rp 1,67 triliun pada semester I-2022, atau naik 2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,64 triliun.

Plt Direktur Utama Bank BTPN Kaoru Furuya mengatakan pertumbuhan ini disebabkan oleh penurunan beban bunga sebesar 9 persen (year on year/yoy), serta peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 5 persen, meskipun biaya operasional sedikit meningkat sebesar 2 persen dari Rp 3,44 triliun ke Rp 3,5 triliun.

“Bank BTPN berhasil menunjukkan kinerja baik sepanjang semester I tahun ini. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi kami yang senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit sekaligus memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional,” kata Kaoru secara virtual, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Tak Terima Dividen Sejak 2013 Jadi Alasan Pemegang Saham Gugat Blue Bird

Kaoru mengungkapkan Bank BTPN berhasil mencatatkan kinerja yang solid pada paruh pertama tahun 2022, antara lain karena upaya terus menerus dari berbagai pihak untuk memulihkan perekonomian.

Bank BTPN melaporkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan. Seperti yang dilaporkan Bank Indonesia, rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 9,03 persen year on year (yoy) per Mei 2022.

“Permintaan kredit tumbuh sesuai dengan momentum pertumbuhan yang optimis, hal ini terlihat dari segmen korporasi meningkat sebesar 22 persen (yoy) dan adanya peningkatan pada kredit syariah sebesar 11 persen (yoy), sehingga total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2022 mengalami peningkatan sebesar 10 persen (yoy) ke posisi Rp 149,26 triliun,” ungkap Kaoru.

Baca juga: Gantikan NPWP, Semua Transaksi Pajak Pakai NIK Mulai 1 Januari 2024

Kaoru juga mengatakan pihaknya mencatatkan peningkatan aset sebesar 11 persen (yoy) dari Rp 175,93 triliun menjadi Rp 195,47 triliun pada kuartal II-2022.

Bank BTPN juga mampu menjaga kualitas kredit seperti tercermin dari rasio gross Non-Performing Loan (NPL) yang berada di level 1,35 persen, menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 1,46 persen dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,04 persen pada akhir Mei 2022.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui penyesuaian dengan kebutuhan pendanaan kredit dan kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 7 persen (yoy) dari Rp 96,64 triliun pada akhir Juni 2021 menjadi Rp 103,17 triliun pada akhir Juni 2022.

Baca juga: Lewat Fitur CPM, Youtap Pelopori Pembayaran Digital Indonesia

Kaoru bilang hal itu disebabkan oleh meningkatnya saldo Current Account Saving Account (CASA) sebesar 38 persen (yoy) dari Rp 28,28 triliun menjadi Rp 38,93 triliun, sehingga rasio CASA meningkat dari 29,3 persen menjadi 37,7 persen, sementara time deposit mengalami penurunan sebesar 6 persen (yoy) menjadi Rp 64,24 triliun.

“Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih rendah, cost of fund (Rupiah) turun dari 3,6 persen menjadi 2,9 persen,” kata dia.

Di sisi lain, Kaoru menegaskan bahwa Bank BTPN akan terus memantau kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit, dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit, tercatat penambahan biaya kredit sebesar 6 persen menjadi Rp 740 miliar.

Baca juga: Kembangkan Pelaku Usaha Desa Wisata, Tiket.com Hadirkan Jagoan Pariwisata

Di tengah kondisi pandemi yang makin membaik, Bank BTPN meningkatkan pendapatan bunga bersih sebesar 2 persen (yoy) menjadi Rp 5,72 triliun pada paruh pertama tahun ini, dari Rp 5,59 triliun.

Peningkatan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit dan penurunan beban bunga sebesar 9 persen (yoy) menjadi Rp 1.7 triliun dari sebelumnya Rp 1,8 triliun dengan meningkatnya saldo CASA serta menurunnya suku bunga time deposit.

Namun, di sisi yield terjadi penurunan sehingga berdampak pada lebih rendahnya NIM dari 6,76 persen pada triwulan II 2021 menjadi 6,34 persen pada triwulan II 2022.

Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 181,3 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 121,3 persen pada posisi 30 Juni 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 25,2 persen.

Baca juga: Digugat Rp 11 Triliun, Blue Bird: Penggugat Bukan Pemegang Saham

Salah satu produk BTPN, Jenius juga mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan registered user sebesar 19 persen (yoy), dari 3,34 juta per Juni 2021 menjadi 3,99 juta di periode yang sama tahun ini.

Funding balance/DPK yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12 persen (yoy) menjadi 17,3 triliun dari 15,4 triliun di akhir Juni 2022. Flexi cash/Total Disbursement Credit yang disalurkan mencapai 602 miliar atau naik 148 persen (yoy) dari 243 miliar.

“Kami berkomitmen untuk menjaga performa ini agar senantiasa menyediakan layanan perbankan terbaik guna memenuhi kebutuhan finansial nasabah berbagai segmen sehingga bisa mewujudkan hidup yang lebih berarti, termasuk melalui inovasi teknologi,” tutup Kaoru.

Baca juga: Asosiasi Petani Tembakau Surati Jokowi Soal Penolakan Revisi PP 109 Tahun 2012

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com