Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina: Kenaikan Harga Pertamax Turbo dkk Tidak Menutup Kerugian Penjualan Pertamax

Kompas.com - 03/08/2022, 16:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengaku kenaikan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hari ini tidak dapat menutup kerugian dari penjualan Pertamax.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, hal ini lantaran kerugian dari penjualan Pertamax sangat besar. Namun dia tidak membeberkan berapa nilai kerugian penjualan Pertamax.

"Tidak nutup, kerugian Pertamax itu sangat besar. Kita belum keluarin angkanya (kerugian penjualan Pertamax), sangat besar," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Pertamax Turbo dkk Naik, Cek Harga BBM Pertamina di 34 Provinsi

Sementara itu, jenis BBM yang harganya dinaikkan hari ini, yaitu Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hanya 5 persen dari total konsumsi BBM nasional, sedangkan 95 persen konsumsi berasal dari Pertamax, Pertalite, dan Solar.

Sehingga meski Pertamina menaikkan harga 3 jenis BBM non-subsidi tersebut, tetap tidak dapat menutup keseluruhan kerugian Pertamina dalam menjual Pertamax.

"Ya belum menutup semua," kata Irto.

Kendati demikian, lanjut dia, meski tak mampu menutup seluruh kerugian tersebut, yang penting ketiga jenis BBM non-subsidi ini tidak menambah beban Pertamina di tengah kenaikan harga minyak global.

"Minimal untuk 3 produk tadi tidak menyumbang kerugian," ucapnya.

Seperti diketahui, sejak 1 April lalu masih menahan harga Pertamax naik di level Rp 12.500-13.000 per liter.

Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) naik menjadi Rp 17.900, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi 17.800 per liter. Kenaikan harga ini telah disesuaikan dengan harga keekonomiannya.

Padahal sebelumnya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pernah mengatakan, harga Pertamax saat ini jauh di bawah harga keekonomiannya.

Baca juga: Berapa Harga Asli Pertalite, Solar, Pertamax, dan Elpiji 3 Kg Tanpa Subsidi?

Nicke membandingkan seperti di Inggris untuk BBM RON 92 atau setara Pertamax sudah dijual seharga Rp 44.500 per liter, sedangkan Pertamina membanderol harga Pertamax Rp 12.500 per liter.

Dia menyebutkan, untuk BBM jenis Solar pemerintah mensubsidi sebesar Rp 7.800 per liter, serta untuk Pertalite disubsidi Rp 4.000-4.500 per liter.

Sedangkan untuk BBM yang tidak disubsidi pemerintah, seperti Pertamax, menurut Nicke pihaknya juga menyubsidi Rp 3.500 per liter.

Lanjut Nicke, Pertamina sebagai perusahaan negara tentunya sebisa mungkin menjaga harga BBM agar terjangkau bagi masyarakat. Namun apabila dihadapkan pada kondisi harga minyak dunia yang melonjak, maka terpaksa diperlukan penyesuaian harga.

"Karena kami ini BUMN, kami memahami kesulitan masyarakat, tetapi tidak bisa juga menanggung seluruhnya karena Pertamina badan usaha. Semua juga mengharapkan Pertamina untung kan? Bisa ada dividennya, jadi mohon dipahami," ujar Nicke dikutip pada Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Apa Bedanya Pertamax dan Pertamax Turbo yang Harganya Naik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com