Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Didorong Kinerja Pertambangan dan Momentum Lebaran

Kompas.com - 05/08/2022, 14:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen (year on year/yoy) pada kuartal II-2022. Pertumbuhan ini sejalan dengan indikator menurut lapangan usaha yang trennya tumbuh positif.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, seluruh leading sector yaitu industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi melanjutkan tren pemulihan, meski memang terjadi perlambatan pada industri pengolahan.

Ia menjelaskan, industri pengolahan masih menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi RI dengan porsi 17,84 persen. Industri pengolahan tumbuh 4,01 persen (yoy), melambat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,07 persen (yoy).

Baca juga: Ekonomi Indonesia Capai 5,44 Persen, Rupiah Perkasa terhadap Dollar AS

Kinerja industri pengolahan di dorong oleh industri makanan dan minuman (mamin) yang naik 3,68 persen karena peningkatan konsumsi saat Ramadan dan Idul Fitri. Namun laju industri mamin tertahan oleh menurunnya ekspor CPO dan minyak goreng.

"Sementara industri tekstil dan pakaian jadi tumbuh 13,74 persen, didorong oleh peningkatan permintaan pakaian jadi saat momen Ramadan dan Idul Fitri," jelas Margo dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8/2022).

Lebih lanjut, pertambangan menjadi salah satu lapangan usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi RI dengan porsi terbesar kedua yakni 13,06 persen. Pertambangan tumbuh 4,01 persen di kuartal II-2022, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 3,82 persen.

Kontribusi pertumbuhan kelompok usaha ini berasal dari pertumbuhan pertambangan bijih logam yang signifikan sebesar 22,37 persen didorong peningkatan produksi tembaga dan emas.

Selain itu, dari kontribusi pertambangan batu bara yang tumbuh 4,25 persen, seiring dengan kenaikan permintaan dari luar negeri terutama saat Eropa melarang pembelian batubara dari Rusia karena konflik Rusia-Ukraina.

"Pertambangan melanjutkan tren pertumbuhan yang impresif dan tumbuh lebih tinggi dari kuartal I-2022," ucapnya.

Baca juga: BPS Umumkan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, IHSG Dibuka Menguat

Kemudian pertanian menjadi lapangan sektor dengan kontribusi terbesar ketiga yaitu mencapai 12,98 persen. Pertanian tercatat tumbuh 1,37 persen di kuartal II-2022, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,19 persen.

Ia menjelaskan, pertumbuhan lapangan usaha ini didorong sektor perikanan yang naik 2,73 persen karena peningkatan produksi perikanan tangkap dan budi daya. Serta dari tanaman pangan yang tumbuh 1,12 persen karena peningkatan produksi tanaman padi dan optimalisasi lahan.

Pada sektor lapangan usaha lainnya, lanjut Margo, terdapat perdagangan dengan porsi 12,71 persen pada perekonomian, yang tercatat tumbuh 4,42 persen. Lalu Konstruksi dengan porsinya sebesar 9,14 persen dan tercatat tumbuh 1,02 persen.

Selanjutnya, ada transportasi dan pergudangan dengan porsinya sebesar 4,79 persen pada perekonomian. Kendati demikian, transportasi dan pergudangan menjadi lapangan usaha dnegan pertumbuhan tertinggi yakni 21,27 persen.

"Pelonggaran syarat perjalanan dan momen hari raya Idulfitri mendorong terjadinya perbaikan mobilitas, yang tercermin dari pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan," jelas Margo.

Meski demikian, tercatat ada dua sektor yang mengalami kontraksi pada kuartal II-2022, yakni administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan, masing-masing sebesar 1,73 persen dan 1,15 persen.

"Seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan yang mengalami kontraksi," tutupnya.

Baca juga: BPS: Ekonomi RI Terus Membaik, Kuartal II-2022 Tumbuh 5,44 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com