Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM dan PTI Kembangkan Ekosistem Ekonomi Digital Khusus Disabilitas

Kompas.com - 05/08/2022, 14:41 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) untuk mengembangkan ekonomi digital bagi difabel atau penyandang disabilitas.

Ketua Umum PTI, Myra Winarko mengatakan, ada sekitar 31 juta disabilitas yang tercatat saat ini dan merupakan pangsa pasar yang bisa berpotensi untuk dikembangkan sebagai ekonomi kerakyatan.

“Mereka adalah sumber daya manusia yang sangat berpotensi untuk terus dibina dan dikembangkan agar menjadi sosok mandiri secara financial,” kata Myra dalam siaran pers, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Kemenaker Gelar Job Fair bagi Penyandang Disabilitas

Myra mengatakan, pelatihan yang telah diberikan kepada para disabilitas saat ini meliputi pelatihan sebagai MUA atau Makeup Artist, Chef, dan Bidang Seni (Art). Sejumlah alumni dari kegiatan tersebut sudah ditempatkan dibeberapa tempat yang bergengsi.

“Salah satu disabilitas yang mempunyai bakat luar biasa dalam memasak, sekarang sudah bekerja disalah satu resto ternama di bilangan Jakarta Selatan”, ungkap Myra Winarko.

Baca juga: Airlangga: Program Kartu Prakerja Jangkau Disabilitas hingga Pengangguran

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan oleh disabilitas yang diselenggarakan PTI diharapkan menjadi inkubator bisnis bagi para penyandang disabilitas.

“Saya berharap PTI mampu menjadi inkubator bisnis bagi disabilitas, dengan membangun sebuah ekosistem, terkait dari pembiayaan dan pelatihan secara berkelanjutan serta membantu menempatkan SDM disabilitas kepada perusahan-perusahaan yang ada di Indonesia,” ujar Teten.

Baca juga: W20 di Manokwari: Perempuan Pedesaan dan Penyandang Disabilitas Hadapi Tantangan Paling Besar
Sebagai informasi, PTI telah membangun ekosistem tersebut sejak tahun 2020 berkat dukungan perusahaan-perusahaan ternama dalam pengembangan SDM disabilitas, seperti PT Modena, PT Panasonic Gobel, PT Paragon (Wardah), Danar Hadi, PT Impack Pratama Tbk., dan hingga saat ini sudah menghasilkan banyak alumni disabilitas yang telah berhasil memulai bisnisnya sebagai UMKM.

Adapun jangkauan disabilitas juga bukan hanya di wilayah DKI Jakarta saja, tetapi sudah berkembang hingga ke Bandung, Jawa Barat. Di Bandung PTI telah berhasil menciptakan kelompok kerja UMKM disabilitas yang memproduksi telor asin dan jajanan basah.

“Mereka bahkan telah mempunyai Brand tersendiri dengan nama Telor Asin 3 Jagoan yang sudah dipasarkan keberbagai tempat,” tambah Myra.

Baca juga: Calon Mitra Penyandang Disabilitas Dapat Perlakuan Buruk Saat Wawancara Kerja, Grab Indonesia Minta Maaf
Ekosistem pembiayaan juga telah didukung oleh Bank Sahabat Sampurna dan akan segera menyusul dalam waktu dekat Bank BCA dan Bank Mega. Sejumlah rencana besar juga telah dipersiapkan untuk menjaga semua produksi yang dihasilkan, salah satunya dengan menggunakan jasa profesional kurator.

“Untuk produksi disabilitas yang berupa karya seni, kami juga menggunakan profesional kurator, karena PTI mempunyai standar dalam memperkenalkan hasil karya disabilitas,” tambah Myra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com