Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Okupansi Mulai Pulih, Pendapatan Hotel Sahid Tumbuh 24,8 Persen

Kompas.com - 05/08/2022, 18:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja keuangan emiten pengelola jasa perhotelan, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk mulai membaik seiring dengan mulai tumbuhnya tingkat okupansi kamar hotel.

Direktur Utama Hotel Sahid Jaya Hariyadi Sukamdani mengatakan sepanjang tahun lalu tingkat hunian Hotel Sahid meningkat menjadi 34 persen, dari periode awal pandemi di kisaran 30 persen.

Peningkatan okupansi kamar tersebut turut mendongkrak pendapatan perusahaan dengan kode emiten SHID itu sebesar 24,8 persen, dari Rp 58,5 miliar pada 2020, menjadi Rp 69,42 miliar pada penghujung 2021.

Baca juga: Ekonomi Tumbuh 5,44 Persen, Indonesia Aman dari Resesi?

Kenaikkan pendapatan turut mendongkrak laba kotor Hotel Sahid sebesar 0,08 persen dari Rp 46,48 miliar, menjadi Rp 46,51 miliar pada 2021.

"Kinerja industri perhotelan (tahun 2021) menunjukkan tren positif, yang terlihat tingkat hunian lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Hariyadi dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2021, Jumat (5/8/2022).

Adapun tingkat hunian hotel terus mengalami pertumbuhan, di mana saat ini telah mencapai kisaran 50 hingga 60 persen, dan diharapkan dapat bertahan hingga 60 persen pada akhir tahun ini.

Lebih lanjut Hariyadi mengungkapkan, untuk menjaga pertumbuhan kinerja keuangan perseroan di tengah tren pemulihan ekonomi, pihaknya telah mengusung sejumlah insiatif.

Inisiatif tersebut meliputi eksplorasi penawaran produk dan jasa yang inovatif, diluar produk kamar hotel, makanan dan minuman melalui pengoptimalan lahan dan ruang yang dimiliki di seluruh properti perusahaan.

Baca juga: PT DPL Garap Proyek Perbaikan Kapal Ke-1000

"Juga memperluas kegiatan dan acara di ruang terbuka dan berkolaborasi dengan pihak ketiga untuk formulasi produk dan jasa baru," tutur Hariyadi.

Kemudian, Hotel Sahid juga melakukan program peningkatan dan renovasi aset untuk meningkatkan kualitas aset properti guna memperpanjang masa penggunaannya.

Inisiatif yang ketiga, perusahaan berkomitmen meningkatkan layanan perhotelan low contact yang memberikan kenyamanan dan kebersihan para tamu, serta melakukan pengenalan aplikasi e-Concierge untuk meningkatkan customer experience selama masa penginapan.

Terakhir, Hotel Sahid terus melakukan peningkatan kontrol dan pemantauan konsumsi sumber daya, terus melakukan langkah aktif untuk mendorong operasi low carbon, serta melakukan transisi ke energi rendah emisi dan menjelajahi offset bersertifikat.

"Hal ini akan sangat penting dalam membangun kota yang berkelanjutan," ucap Hariyadi.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen, Lebih Baik Dibandingkan AS hingga China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com