Ridwan Kamil: Dunia Sedang Terguncang oleh 3 Disrupsi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai ada tiga guncangan disrupsi yang dialami seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini.

Pria yang kerap disapa Emil itu menyebutkan guncangan pertama adalah pandemi Covid-19 yang akhirnya mengubah pola hidup seluruh masyarakat di dunia.

"Bapak, ibu yang duduk di sini, dunia ini sedang terguncang oleh tiga guncangan disrupsi. Satu, disrupsi pandemi, mengubah gaya hidup, merugikan ekonomi, membuat adaptasi baru," ujarnya dalam perhelatan 10 Tahun Forum Pemred, Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Airlangga Harap BI Tak Buru-buru Naikkan Suku Bunga Acuan

Guncangan kedua adalah revolusi digital. Menurut Ridwan Kamil, kemampuan sumber daya manusia (SDM) terhadap teknologi perlu ditingkatkan. Jika tidak kata dia, manusia akan tersingkirkan oleh teknologi.

"Kedua, kita diguncang oleh revolusi digital. Yang tidak punya skill digital akan ketinggalan, masuk golongan 80 juta pekerjaan golongan yang akan hilang. Tapi revolusi digital juga akan menghasilkan 100 juta definisi baru pekerjaan yang akan hadir, yang akan disambut oleh anak, cucu saya dan anak cucu bapak dan ibu," kata RK.

Sedangkan guncangan ketiga adalah pemanasan global atau global warming. Menurut Ridwan Kamil, dampak pemanasan global membuat sebagian tanah yang berada di Bekasi dan Subang, Jawa Barat, sudah terendam air laut.

Baca juga: 3 Alasan Bisnis Sulit Berkembang

"Guncangan ketiga adalah global warming. Naiknya air laut di Bekasi, Subang di wilayah saya, 700 hektar tanah sudah berubah jadi air laut. Di saat kita hidup, global warming itu nyata," ungkapnya.

Dengan ketiga guncangan tersebut, Emil menilai Indonesia harus mampu melewatinya sehingga Indonesia tetap bisa terus maju.

"Jadi, kita berdiskusi di tempat seperti ini, tetapi dunia yang kita hidup sedang mengalami perubahan. Pertanyaannya Indonesia bisa selamat? Indonesia bisa maju melompat? atau Indonesia jalan di tempat?," kata dia.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen, Menko Airlangga Sebut Berkat Penanganan Covid-19 yang Berbeda