Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertanian Ditetapkan Jadi Program Jangka Panjang di Sumut dan Aceh

Kompas.com - 08/08/2022, 11:44 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendorong terjadinya pengembangan sektor pertanian dalam waktu jangka panjang di wilayah Sumut secara masif, khususnya produsen kelapa sawit.

Hal itu bertujuan untuk memperbanyak produksi turunannya atau hilirisasinya. Sebab, sektor pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi dengan cepat.

“Produksi dan distribusi barang atau hasil sumber daya alam (SDA) khususnya pertanian harus terus dikembangkan, khususnya untuk produk turunan kelapa sawit di Sumut yang sudah mencapai 30 produk. Hal ini bisa menyokong perekonomian di daerah dan sejalan dengan visi saya yakni menyejahterahkan rakyat,” ungkap Edy dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Hal itu disampaikan oleh Edy saat menjadi pembicara utama pada kegiatan Sumatranomic Ke-3 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) di Hotel Adhimulia, Kota Medan, Sumut, Senin.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Sektor Pertanian Jadi Andalan

Secara terpisah, Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga mengatakan, sektor pertanian akan tetap menjadi program prioritas dalam memimpin Aceh untuk ke depannya.

Terlebih pada kuartal keempat 2021, pertumbuhan ekonomi di Aceh mencapai 7,4 persen yang di antaranya sebanyak 80 persen berasal dari sektor pertanian.

Sektor pertanian akan menjadi fokus utama dan intensifikasi di bidang pertanian ini akan masuk ke dalam konsep integrated farm atau pertanian terpadu,” jelas Nova.

Menurut Nova, Aceh mengalami defisit perdagangan dengan Sumut sebesar 80 persen yang berasal dari komoditas pertanian dan peternakan dan peningkatan ini menjadi pemicu untuk tumbuhnya pertanian di masa depan.

Baca juga: Tahun 2022, Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Catat Pertumbuhan Positif

“Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), setiap daerah perlu untuk meningkatkan pertanian padi dalam kurun waktu setahun. Melihat hal tersebut, perlu untuk memperhatikan beberapa kondisi yang harus kita perbaiki,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh akan menjadi investor untuk berinvestasi dalam skala mikro dan mengajak beberapa grup usaha untuk membangun pabrik penggilingan padi yang berada di Blang Bintang, Aceh Besar.

“Hal yang akan membangun pabrik penggilingan padi di Aceh itu berasal dari beberapa investor, bukan pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah hanya akan memberikan stimulus. Maka dari itu, saya berharap beberapa investor dapat berinvestasi untuk membangun pabrik ini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com