Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejahatan Perbankan Meningkat, Mitigasi dari Sisi Teknologi Makin Diperlukan

Kompas.com - 08/08/2022, 20:17 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penipuan berkedok perbankan meningkat selama masa pandemi Covid-19. Demikian yang dialami bank komersial Filipina, Rizal Commercial Banking Corporation (RCBC).

Nilo Zantua, Senior Vice President dan Chief Technology Officer RCBC menceritakan, selama masa pandemi Covid-19, bank ini memperkuat Teknologi Risiko Perusahaan untuk mengurangi ancaman penipuan secara tepat waktu (realtime). Misal, dengan mengidentifikasi pola yang mencurigakan dan memantau transaksi secara real-time.

Bank ini juga memitigasi transaksi penipuan dan anti pencucian uang (AML). Serta mitigasi tipologi kejahatan finansial Covid-19 dengan lebih baik, seperti begal uang, pass through account, scam, akses akun tidak sah, pendanaan teroris, eksploitasi anak secara online, dan tipologi pencucian uang lainnya.

Baca juga: Lebih Waspada, Modus Kejahatan Perbankan Kini Mewujud Iklan di Media Sosial

Dengan diperkuat oleh GBG (pakar dalam layanan lokasi digital, verifikasi identitas dan perangkat lunak penipuan), RCBC dapat menerapkan pemantauan waktu real-time dengan alat pembelajaran mesin (machine learning).

RCBC juga mengintegrasikan kemampuan ini dengan transaksi ATM dan kartu untuk memantau penipuan secara mendekati real-time.

"GBG telah membantu kami menerapkan kemampuan teknologi penipuan yang telah mempercepat transformasi digital perusahaan. Kemitraan kami dengan GBG telah mengubah sistem manajemen risiko penipuan yang ada dan menyediakan kemampuan pemantauan waktu secara real-time untuk bisa mendeteksi transaksi mencurigakan dan penipuan dari saluran digital kami dan mengotomatiskan tindakan responsif 24/7,” kata Nilo Zantua melalui keterangannya, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Manajemen Anti Fraud Makin Dibutuhkan di Tengah Digitalisasi Perbankan

Ia menambahkan, RCBC melihat peningkatan yang signifikan dan peningkatan tingkat deteksi penipuan sebanyak 3 kali lipat sejak bekerja sama dengan GBG.

"Hal ini tidak hanya mengurangi eksposur kami terhadap risiko penipuan dan AML, tetapi sebagai sebuah organisasi, kemampuan kami saat ini telah memberikan semacam jaminan kepada pelanggan dan mitra kami, di mana para pelaku ancaman penipuan selalu datang dengan cara baru dan canggih untuk melakukan kejahatan penipuan keuangan saat ini,” lanjut Nilo Zantua.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com