Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil: Mau Tahun Politik, Jangan Sampai Terjadi "Wait and See" Investasi

Kompas.com - 08/08/2022, 20:23 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, memasuki tahun politik diharapkan tidak mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia yang sudah mulai pulih. Termasuk, mulai banyaknya investor yang melirik maupun telah berinvestasi di Indonesia.

"Selama kita jaga momentum ini, makanya saya bilang dari awal bahwa momentum stabilitas harus kita jaga. Jadi mau tahun politik monggo, tapi jangan terlalu ada gerakan tambahan yang berlebihan lah. Jangan sampai negara ini apa ya salah kaprah lagi. Ini barang sudah on the track," katanya dalam konferensi pers yang ditayangkan juga secara virtual, Senin (8/8/2022).

"Jangan sampai gara-gara persoalan politik kemudian orang enggak percaya kita, kemudian terjadi wait and see yang berlebihan maka kita tidak bisa memaksimalkan momentum pertumbuhan yang sudah begini baik," sambung Bahlil.

Baca juga: Bahlil: Investor dari Korsel Silahkan Datang Bawa Modal dan Teknologi, Kami Siap Fasilitasi...

Kendati demikian, pemerintah tidak melarang euforia tahun politik berjalan asalkan momentum pemulihan ekonomi tetap terjaga. Apalagi saat ini ekonomi RI terus positif di tengah situasi global yang mempengaruhi dan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Jadi saran saya sih, boleh politik, jalan saja enggak apa-apa, enggak ada masalah tapi momentum ekonomi jangan sampai kita abaikanlah. Makanya dibutuhkan kolaborasi yang baik. Karena kepentingan bangsa kita sekarang itu adalah ekonomi, lapangan pekerjaan," ucap Bahlil.

Baca juga: Kumpulkan Relawan, Jokowi Bahas Ancaman Resesi dan Tahun Politik 2024

Bahlil mengingatkan, apabila momentum kinerja ekonomi RI yang positif ini terganggu, maka untuk menstabilkannya kembali tentu sulit. "Kalau enggak, ini global dalam keadaan susah. Belum tentu kalau kita tidak jaga baik katakanlah jatuh belum tentu bisa bangkit lagi, belum tentu," ujarnya.

Sederet kinerja perekonomian RI berangsur membaik, hal ini dibuktikan melalui hasil neraca perdagangan yang terus surplus selama 26 bulan, indeks manufaktur yang positif, terbaru adalah laporan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Imbas Tahun Politik, Bisnis Industri Otomotif Lesu

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara secara kuartalan ekonomi Indonesia tumbuh 3,72 persen (quarter to quarter/qtq).

Maka secara kumulatif Januari-Juni 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,23 persen dibandingkan periode yang sama di 2021. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, bila melihat pertumbuhan secara tahunan, realisasi itu menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia trennya terus membaik karena mengalami pertumbuhan positif sejak kuartal III 2021, yang pada saat itu tercatat tumbuh 3,51 persen (yoy).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com