Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tesla Beli Nikel ke Perusahaan China di Morowali, DEN: Tidak Masalah...

Kompas.com - 09/08/2022, 05:05 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya W Yudha mengungkapkan, tidak menjadi masalah jika perusahaan kendaraan listrik Tesla Inc membeli nikel dari perusahaan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co di Morowali, Sulawesi Tengah.

Asalkan, perusahaan tersebut memiliki IUPK atau Izin Usaha Pertambangan Khusus dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebelumnya, diketahui Tesla telah menandatangani kesepakatan jangka panjang baru dengan dua pemasok bahan baterai asal China, yaitu Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co.

Kedua perusahaan tersebut berasal dari China dan juga telah berdiri di Indonesia, sehingga bahan baku yang digunakan untuk pembuatan baterai lithium ini berasal dari tanah air.

Baca juga: Tesla Beli Nikel ke Perusahaan China di Morowali, Ekonom: Jelas Lecehkan Posisi Indonesia...

“Mau itu perusahaan China atau apapun, kalau dia pemegang izin usaha pertambangan yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM berarti dia diberi hak untuk mengeksploitasi petambangan di Indonesia yang kebetulan jenisnya nikel,” kata Satya kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Menurut Satya, hal itu tidak menjadi masalah karena adanya izin resmi. Selama apa yang dilakukan bisa mendorong transisi energi, diharapkan kesepakatan ini bisa mendorong net zero emission di tahun 2060.

“Tidak menajdi masalah, karena dia pemegang izin resmi. Harapannya adalah bahwa Tesla tidak hanya membeli nikel tapi juga membuat pabrik baterai di Indonesia. Kalau itu terjadi, akan mendorong percepatan transisi energi menuju net zero emisson 2060,” lanjut dia.

Baca juga: Tesla Beli Nikel ke Perusahaan China di Morowali, Apa Untungnya Buat RI?

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan, dua perusahaan tersebut mempekerjakan tenaga kerja lokal, beroperasi di Indonesia.

"Kan pabriknya di Indonesia, tenaga kerjanya orang Indonesia, pajaknya bayar di Indonesia meskipun perusahaannya Tiongkok," ujar Septian kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Dikutip dari Bloomberg, Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co menandatangani perjanjian harga dengan Tesla, perusahaan raksasa kendaraan listrik milik Elon Musk, untuk pasokan hingga pertengahan dekade ini.

Baca juga: Luhut Sebut Tesla Sudah Teken Kontrak Pembelian Nikel dari 2 Perusahaan di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com