Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak 279,5 Persen, Laba Bersih MAPI Tembus Rp 1 Triliun pada Semester I-2022

Kompas.com - 09/08/2022, 08:25 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada paruh pertama tahun 2022. Hal ini terefleksikan dari laba bersih perusahaan yang tumbuh signifikan.

Mengacu kepada laporan keuangan emiten dengan kode saham MAPI itu, perusahaan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,03 triliun pada semester I-2022. Nilai ini melonjak 279,5 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 271,71 miliar.

Laba bersih yang tumbuh pesat itu selaras dengan pendapatan perusahaan yang meningkat, dari Rp 9,13 triliun pada semester I-2021, menjadi Rp 12,25 triliun. Pertumbuhan dialami oleh berbagai sumber pendapatan MAPI, mulai dari penjualan eceran dan grosir, komisi penjualan konsinyasi, pendapatan sewa jasa dan jasa pemeliharaan, serta pendapatan lain-lain.

Baca juga: Semester I-2022, Laba Bersih UOB Group Naik Tipis

Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok penjualan dan beban langsung MAPI juga terkerek, dari Rp 5,24 triliun, menjadi Rp 6,81 triliun. Hal yang sama juga dicatatkan oleh pos beban usaha, yang meningkat dari Rp 3,21 triliun menjadi Rp 4,11 triliun.

Dengan demikian, laba kotor MAPI tetap naik menjadi Rp 5,43 triliun, dari Rp 3,89 triliun pada semester I-2021. Kemudian, laba usaha MAPI juga melesat sebesar meningkat menjadi Rp 1,32 triliun dari Rp 683,95 miliar.

Adapun total MAPI juga turut terkerek menjadi Rp 17,97 triliun, dari Rp 16,78 triliun pada penghujung tahun lalu. Kenaikan ini utamanya disumbang oleh kenaikan kas dan setara kas menjadi Rp 3,15 triliun dan kenaikan persediaan menjadi Rp 4,11 triliun.

Sementara itu, liabilitas MAPI meningkat sekitar Rp 20 miliar, dari Rp 9,68 triliun pada 31 Desember 2021, menjadi Rp 9,7 triliun pada akhir Juni kemarin.

VP Investor Relations, Corporate Communications, and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda mengatakan, kinerja keuangan perusahaan yang positif merupakan hasil dari strategi perusahaan, untuk memaksimalkan layanan offline sekaligus online selama beberapa tahun terakhir. Setelah 2 tahun mengalami sejumlah tantangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, MAPI kini kembali dalam fase pertumbuhan.

"Mitra Adiperkasa siap untuk memberikan pertumbuhan penjualan dan laba melalui serangkaian investasi yang terencana pada transformasi digital," ucap dia, dalam keterangan resmi.

Baca juga: Laba Bersih Melonjak 106 Persen, Astra: Ada Keuntungan Investasi pada GoTo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com